KABAR BESUKI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini melakukan reshuffle terhadap sejumlah menteri di kabinet Indonesia Maju.
Pada reshuffle kali ini, muncul dua nama baru yang menggantikan posisi Menteri Perdagangan dan Menteri ATR (Agraria dan Tata Ruang).
Dua nama baru tersebut yakni Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan eks Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Lantik 2 Menteri Baru dan 3 Wamen dalam Reshufle yang Digelar Hari Ini
Zulkifli Hasan diberi mandat untuk menggantikan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi dan Hadi menggantikan Menteri ATR, Sofyan Djalil.
Menanggapi adanya reshuffle tersebut, pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung menilai bahwa reshuffle kabinet hanya untuk tukar tambah politik.
Mengingat, PAN belum lama ini masuk dalam koalisi pendukung pemerintah dan Presiden Jokowi. Karena inilah, ia menduga bahwa masuknya Zulkifli Hasan dalam jajaran kabinet hanya untuk bagi-bagi kursi.
“Me-reshuffle itu buat menambah dukungan, bukan membuat efektif kebijakan, justru membuat kebijakan sebelumnya lebih kacau,” kata Rocky Gerung seperti dikutip Kabar Besuki dari kanal Youtube pribadinya pada 16 Juni 2022.
Rocky Gerung juga beranggapan bahwa reshuffle kabinet tidak akan berpengaruh ke masyarakat, namun lebih kepada Presiden Jokowi sendiri.
Menurutnya, reshuffle kabinet ini dilakukan oleh Presiden Jokowi demi menyelamatkan dirinya sendiri agar mampu mengendalikan politik.
“Terkesan sekali reshuffle ini hanya untuk menyelamatkan beliau dari guncangan politik,” ujar Rocky Gerung.
Baca Juga: Ketua DPRD Banyuwangi Desak Pemda Segera Lantik Ratusan Jabatan Plt SD-SMP
“Jadi nggak ada hubungan antara keadaan masyarakat dan reshuffle, jadi reshuffle itu tukar tambah baru supaya Jokowi terkesan mampu untuk mengendalikan politik,” terangnya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung juga mengatakan bahwa reshuffle yang dilakukan Presiden Jokowi kali ini hanya persoalan ‘bagi kursi’.***