Mahfud MD Turut Buka Suara Atas Tragedi di Kanjuruhan Malang: Usul Teknis Tidak Dilakukan oleh Panpel

2 Oktober 2022, 09:18 WIB
Mahfud MD mengungkap penyebab kematian ratusan Aremania /Instagram @mohmahfudmd

KABAR BESUKI – Mahfud MD selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan juga turut buka suara atas tragedi kelam sepakbola Indonesia di Kanjuruhan Malang.

Kerusuhan pasca pertandingan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang menewaskan ratusan supporter Arema atau yang dijuluki Aremania dan dua anggota Polri.

Mahfud MD mengungkapkan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta.

Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah akan menangani tragedi kelam dalam dunia sepakbola tanah air itu dengan baik.

Baca Juga: BRI Liga 1 Diberhentikan Sementara Imbas Tragedi di Kanjuruhan Malang saat Arema FC vs Persebaya Suarabaya

“Saya sudah dapat informasi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Saya juga sudah berkoordinasi dengan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta. Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik,” tulis Mahfud MD seperti yang dikutip Kabar Besuki dari Instagram resmi @mohmahfudmd.

Ia juga menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban. Mahfud MD berharap keluarga korban untuk bersabar dan terus melakukan koordinasi dengan aparat dan petugas pemerintahan di lapangan.

Dalam unggahannya tersebut, Mahfud MD juga menjelaskan bahwa Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi korban.

Mahfud MD juga membeberkan fakta yang terjadi sebelum pertandingan derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya Surabaya itu digelar.

Pihak aparat telah melakukan antisipasi dan berkoordinasi dengan memberikan usul-usul teknis di lapangan yang dapat diterapkan.

Misalnya, pertandingan bisa dilaksanakan pada sore hari bukan malam hari. Jumlah penonton juga dapat disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang.

“Tapi usul-usul tersebut tidak dilakukan oleh panitia pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000,” lanjutnya.

Seperti yang diketahui bahwa kerusuhan tersebut bukan bentrok antar supporter Persebaya Surabaya dan Arema FC.

Baca Juga: UPDATE Klasemen Sementara BRI Liga 1 Sabtu 2 Oktober 2022: Persebaya Surabaya Naik 4 Peringkat

Pada derby Jatim itu supporter Persebaya Surabaya tidak boleh ikut menonton. Sehingga hanya dari supporter Arema FC yang berada di lapangan.

“Para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, terinjak-injak, dan sesak nafas. Tidak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter,” tambah Mahfud MD.

Tragedi yang terjadi di Kanjuruhan Malang tersebut merupakan tragedi kelam sepanjang sejarah sepakbola Indonesia dimana korban mencapai ratusan jiwa.***

Editor: Mifta Sonia

Tags

Terkini

Terpopuler