Belum Juga Menurun, Korea Selatan Menyetujui Tes Untuk COVID-19 dan Flu

5 November 2020, 02:26 WIB
ILUSTRASI virus corona.* / /Pikiran Rakyat/

KABAR BESUKI - Kasus Covid-19 diseluruh dunia, hingga bulan ini masih banyak mengalami kenaikan. Ekonomi sudah semakin melemah, akhirnya pemerintah mengambil tindakan dengan tidak melockdown negara tersebut.

Supaya bisa membantu pertumbuhan perekonomian, maka semua pekerja masih dibebaskan untuk bekerja. dengan syarat tetap memakai masker, dan jaga jarak.

Pejabat kesehatan di Korea Selatan telah menyetujui tes baru yang dirancang untuk mendeteksi COVID-19 dan influenza musiman. 

Baca Juga: Chord dan Lirik Lagu 'Kowe Nang Endi' Dipopulerkan oleh Vita Alvia

Dari sampel yang sama, yang akan membantu mencegah gangguan di rumah sakit saat pandemi meluas hingga musim flu. Negara itu telah berjuang untuk membendung penyebaran virus korona.

Yang menurut beberapa ahli dapat menyebar lebih luas selama cuaca dingin ketika orang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea pada Rabu (4 November) melaporkan 118 kasus baru COVID-19, sebagian besar di wilayah metropolitan Seoul yang padat penduduk. Beban kasus nasional sekarang mencapai 26.925, termasuk 474 kematian.

Baca Juga: Tips dan Trik Agar Ikan Cupang Sehat dan Berkembang Baik, Pola Makan Penting!

Orang-orang semakin bebas di depan umum setelah pemerintah melonggarkan pembatasan jarak sosial bulan lalu untuk mendukung ekonomi yang lemah.

"Meskipun ada upaya oleh otoritas kesehatan untuk melacak kontak dan menekan penularan, upaya seperti itu telah melampaui kecepatan penyebaran virus," kata pejabat senior Kementerian Kesehatan Yoon Taeho dalam briefing virus.

Baca Juga: Keren, Pramuka Lumajang Sabet 2 Medali Emas dalam EJGS Innovation 2020

Tes baru, yang menargetkan gen yang spesifik untuk COVID-19 dan flu musiman, adalah versi tes PCR yang berevolusi yang digunakan untuk mendeteksi COVID-19 dari sampel yang diambil dari hidung atau tenggorokan.

Laboratorium menggunakan mesin untuk memperkuat materi genetik sehingga virus dalam jumlah kecil sekalipun dapat dideteksi.

Baca Juga: Dukungan Kiai, Bu Nyai, Ustad, dan Guru Ngaji Terus Mengalir untuk Ipuk-Sugirah di Pilkada 2020

Penyakitnya sulit dibedakan berdasarkan gejalanya, jadi memiliki diagnosis selama tiga sampai enam jam "akan nyaman bagi pasien dan juga mengurangi beban pekerja medis", kata Yoon.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: channelnewsasia

Tags

Terkini

Terpopuler