Suku Osing adalah penduduk asli Banyuwangi atau juga disebut sebagai Laros (akronim daripada Lare Osing) atau Wong Blambangan merupakan penduduk mayoritas di beberapa kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Orang Osing menggunakan bahasa Osing yang merupakan pengaruh dari bahasa Bali dan turunan langsung dari bahasa Jawa Kuno, sebagai bahasa sehari-hari mereka.
Pada awal terbentuknya masyarakat Osing kepercayaan utama suku Osing adalah Hindu-Buddha seperti halnya Majapahit. Namun berkembangnya kerajaan Islam di Pantura menyebabkan agama Islam dengan cepat menyebar di kalangan suku Osing.
5. Wisata yang memukau
Banyak wisata yang indah di Banyuwangi, salah satunya Kawah Ijen. Wisata ini terkenal di dunia, sebab Kawah Ijen memiliki keindahan Blue Fire atau biasa disebut api biru. Kawah Ijen merupakan satu dari dua tempat di dunia yang memiliki api biru. Tempat lainnya ada di Islandia. Fenomena tersebut terjadi secara alami dan hanya bisa dilihat pada malam hari.
Selain Kawah Ijen masih banyak wisata yang memukau di Banyuwangi yakni, Pelengkung, Teluk Hijau, Alas Purwo, Taman Nasional Baluran, Pantai Pulau Merah, Sukamade, dan masi banyak lainnya.
Baca Juga: Satu Hal Ampuh Ini Dapat Mencegah COVID Bergejala 100 Persen Lebih Efektif
Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) terbentuk di Banyuwangi. Dalam program kerjanya, perkumpulan dukun ini bakal menggelar festival santet dan mengenalkan destinasi mistis di Banyuwangi.
Deklarasi Perdunu digelar di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi pada Rabu, 3 Februari 2021. Mereka pun mengaku sudah memiliki program kerja.***