Benarkah Saat Positif Covid-19 Mengakibatkan Pembuluh Darah Melebar dan Membeku? Ini Penjelasannya!

- 15 Februari 2021, 06:57 WIB
Ilustrasi tekanan darah
Ilustrasi tekanan darah ///Pixabay

Kesimpulan bahwa pasien COVID-19 meninggal hanya karena trombosis adalah informasi keliru. Selain trombosis, sebagian besar pasien COVID-19 meninggal karena pneumonia dan gagal napas.

Dan Mengenai obat COVID-19 yang tersedia di apotek, obat antiradang seperti ibuprofen memang dapat membantu mengobati gejala COVID-19 seperti suhu tinggi. 

Namun, Layanan Kesehatan Masyarakat (NHS) Inggris merekomendasikan pengujian parasetamol terlebih dahulu pada pasien COVID-19.

Baca Juga: Gratis! 10 Situs Nonton Film Legal yang Bisa Menemani Mengisi Waktu Luang di Masa Pandemi

Parasetamol memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada ibuprofen dan merupakan pilihan yang lebih aman bagi kebanyakan orang.

Sementara, antibiotik hanya bekerja melawan bakteri. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan antibiotik “tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan” karena COVID-19 disebabkan oleh virus.

Dan British Medical Journal (BMJ) menyatakan dokter melihat tingkat penggumpalan darah pada pasien yang sakit parah dengan COVID-19 sangat tinggi.

Temuan itu menjelaskan "darah pasien COVID-19 sangat lengket" karena penyakit tersebut telah meningkatkan produksi faktor pembekuan hati.***

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah