Pramoedya Ananta Toer, Tetap Berkarya di Tengah Pengasingan

- 15 Februari 2021, 14:21 WIB
Pramoedya Ananta Toer
Pramoedya Ananta Toer /, Sumber: Dok. Pikiran Rakyat

Seperti halnya Soekarno dan Tan Malaka yang dipenjara, dan masih berkarya. Pram juga demikian.

Justru karya di dalam penjara itulah yang kini menjadi sangat terkenal, sebut saja salah satu judulnya, yakni Bumi Manusia.

Bumi Manusia adalah satu dari empat karya Pram di Pulau Buru. Kemudian tulisannya dikenal dengan ‘Buru Quartet’ atau ‘Tetralogi Pulau Buru’.

Baca Juga: Gempa 7,1 SR Fukushima, dan Gempa Besar di Jepang dalam 10 Tahun Terakhir

Empat karya itu berjudul, Bumi Manusia (1980-1981), Anak Semua Bangsa (1981), Jejak Langkah (1985), dan Rumah Kaca (1988).

Sayangnya peredaran buku-buku itu harus terhenti pada tahun pada 1981. Kejaksaa Agung menghentikan peredaran anggapan isi buku menyiratkan ajaran Marxisme-Leninisme dan Komunisme.

Berkat perjuangan dan karya-karyanya Pram memperoleh Ramon Magsaysay Award untuk Jurnalisme, Sastra, dan Seni Komunikasi Kreatif 1995.

Tidak hanya itu. Pramoedya juga mendapat penghargaan hadiah Budaya Asia Fukuoka XI tahun 2000 dan pada 2004 Norwegian Authors' Union Award untuk sumbangannya pada sastra dunia.

Sempat juga dirinya dinominasikan untuk penerima Nobel bidang Sastra.

Baca Juga: Mengurangi Penggunaan Kacamata Bisa Bantu Sembuhkan Minus dan Plus Pada Mata, Mitos atau Fakta?

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Terkini