Hasilnya dapat membantu menjelaskan alasannya, mengapa infeksi ulang tampaknya relatif jarang, dan mereka berpotensi membimbing pengambilan keputusan di masa mendatang tentang membuka kembali pekerjaan dan sekolah, serta pilihan distribusi vaksin.
Menurut para peneliti, penelitian tambahan diperlukan untuk memahami berapa lama perlindungan itu bertahan, siapa yang mungkin memiliki lebih sedikit perlindungan dan bagaimana perbedaan antara pasien, seperti kondisi yang mendasari, dapat mempengaruhi perlindungan dari infeksi ulang.***