Anda Penggemar Cokelat? Mari Berkunjung ke Desa Cokelat, Tabanan Bali

- 1 Maret 2021, 12:38 WIB
Ilustrasi Cokelat
Ilustrasi Cokelat /Pixabay/

“Harga tiket Rp20 ribu per orang, wisatawan akan dikenalkan oleh pemandu, berbagai jenis tanaman cokelat dari mulai cokelat loal dan impor,” katanya.

Dalam rangka mencegah penyebaran wabah Covid-19 di objek wisatanya, sang pemilik selain memberlakukan protokol kesehatan yang ketat, pihaknya juga melakukan pembatasan jumlah kunjungan isatawan agar tidak menimbulkan kerumunan.

“Mudah-mudahan dengan adanya ‘Desa Cokelat Bali’, dapat bermanfaat bagi generasi muda, khusunya agar mereka bisa melihat langsung proses pembuatan dan ikut melestarikan hasil produk lokal petani cokelat di Bali,” katanya.

Baca Juga: Bams Eks Vokalis Samsons Mengidap Penyakit Langka, Bams: Sejenis Kanker, Tapi Unik

Secara nasional, berdasarkan data Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, daerah penghasil cokelat kakao terbesar masih dipegang Provinis Sulawesi Selatan, dengan jumlah panen 184.000 ton (28,26%).

Sementara untuk daerah lain, tercatat ada 5 daerah yang menyusul Sulsel di belakangnya. Provinsi tersebut adalah Sulawesi Tengah 137.000 ton (21,04%), Sulawesi Tenggar 111.000 ton (17,05%), Sumatera Utara 51.000 ton (7,85%), Kalimantan Timur 25.000 ton (3,84%), Lampung 21.000 ton (3,23%). Sisanya terbagi di berbagai daerah di Indonesia yang mencapai total produksi hingga 122.000 ton (18,74%).***

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Kemenperin ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x