Prospek Bisnis Asuransi di Tahun 2021 Akan Tumbuh Positif Menurut Perkiraan OJK

- 3 Maret 2021, 10:57 WIB
Prospek Bisnis Asuransi di Tahun 2021 Akan Tumbuh Positif Menurut Perkiraan OJK
Prospek Bisnis Asuransi di Tahun 2021 Akan Tumbuh Positif Menurut Perkiraan OJK / pixabay/edar

KABAR BESUKI - Otoritas Jasa Keuangan Daerah 4 Jawa Timur memprediksikan kinerja perasuransian di tingkat provinsi dan nasional pada tahun 2021 akan meningkat lebih positif dengan dimulainya kegiatan ekonomi.

Mulyanto selaku menjabat sebagai Direktur Pengawasan Kanwil LJK OJK 4 mengatakan kinerja premi asuransi umum dan jiwa mengalami kontraksi, termasuk di wilayah Jawa Timur yang turun 17,8 persen.

“Harus kita akui, geliat kegiatan ekonomi akan berdampak pada naik turunnya premi asuransi dan memang kegiatan ekonomi tahun lalu anjlok akibat pandemi dan berdampak pada premi yang dibayarkan masyarakat,” kata Mulyanto.

Baca Juga: Ngeri, PNS yang Menolak Diberi Vaksinasi Akan Dijatuhi Sanksi! Begini Penjelasannya

Mulyanto menyatakan hal tersebut dalam diskusi virtual tentang Axa Mandiri FGD Potensi dan tantangan sektor asuransi dalam pandemic pada hari Selasa tanggal 2 Maret 2021 kemarin.

Walaupun seperti itu, tahun ini bisnis asuransi masih memiliki prospek yang lebih baik dibanding 2020.

Melihat kinerja awal 2021, premi asuransi jiwa secara nasional dan masyarakat umum sudah tercatat. Pertumbuhan positif Rp 30,35 miliar, meningkat dibanding Januari 2020. sebesar Rp 26,17 triliun.

“Jika melihat capaian nasional di awal tahun ini terlihat positif, meski saat ini masih dalam situasi pandemi, kami optimis kinerja asuransi hingga akhir tahun ini akan melebihi prestasi. tahun 2020, ”kata Mulyanto.

Menurut dia, prospek bisnis asuransi ke depan masih cukup menjanjikan karena semua aktivitas manusia membutuhkan perlindungan dan perlindungan.

Baca Juga: Banyuwangi Tangani Lereng Gunung Ijen dalam Rangka Pencegahan Banjir di Daerah Kota

Padahal, pandemi sudah mulai mengedukasi masyarakat tentang cara melindungi diri dengan membeli asuransi.

Data OJK Jawa Timur hingga Februari 2021 menunjukkan jumlah perusahaan asuransi mencapai 510 perusahaan, termasuk cabang.

Dari jumlah tersebut, 336 adalah perusahaan asuransi jiwa, 168 perusahaan asuransi umum dan 6 perusahaan asuransi wajib.

Sementara itu, kinerja premi asuransi di Jawa Timur sepanjang tahun 2020 mencapai Rp17,36 triliun, turun 18,6 persen dari tahun 2019 yang mampu mencapai Rp17,36 triliun.

Premi asuransi umum pada tahun 2020 mencapai Rp3,18 triliun atau turun 13 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp3,66 miliar.

Baca Juga: VIRAL! Tagar ‘DearTemanKantor’ Ramaikan Trending Twitter, Ada Apa?

Secara total, baik untuk asuransi jiwa maupun asuransi umum, premi asuransi di Jawa Timur tahun 2020 mencapai Rp 20,55 miliar atau turun 17,8 persen dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp 25 triliun.

Dilansir Kabar Besuki dari ANTARA, Kinerja klaim asuransi di Jawa Timur pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp15,06 miliar, turun 19,1 persen dari pencapaian tahun 2019 sebesar Rp18,62 miliar.

Dari total klaim pada tahun 2020, 13,7 triliun rupiah merupakan asuransi jiwa dan 1,3,6 triliun rupiah merupakan asuransi umum. Klaim untuk 2019 tercatat sebesar Rp16,4 triliun untuk asuransi jiwa dan Rp2,22 triliun untuk asuransi umum.

Dalam pembahasan terungkap bahwa pandemi COVID-19 menghadirkan tantangan tersendiri bagi industri asuransi yang harus menyiapkan sejumlah strategi agar kinerjanya tetap positif.

“Axa Mandiri terus menyediakan produk asuransi berdasarkan kebutuhan dan kemampuan nasabah,” kata Theodores Tangke selaku Business and Distribution Manager Axa Mandiri.

Dalam kondisi saat ini, PT Axa Mandiri Financial Services (Axa Mandiri) akan meluncurkan produk asuransi yang menyasar segmen menengah ke bawah atau mikro.

Baca Juga: Mengunjungi Destinasi Wisata De Djawatan, Inilah Pesan Puan Maharani untuk Kabupaten Banyuwangi

"Sekarang nasabah cenderung memilih proteksi premi murah. Jadi tahun ini kami berusaha memperluas penjualan asuransi mikro dengan premi rendah mulai dari Rp 50.000, dengan perlindungan jiwa dan rumah sakit. Bantu segmen mikro," kata Theodores Tangke.

Axa Mandiri mencatatkan kinerja klaim asuransi sebesar Rp 4,8 triliun pada tahun 2020. Jumlah klaim yang dibayarkan turun dibandingkan tahun 2019 yang mencapai Rp 5,3 triliun.

Dalam kesempatan yang sama, Pengamat Ekonomi Universitas Islam Malang (Unisma) Harun Al Rasyid mengatakan, industri asuransi ke depan masih memiliki banyak peluang yang bisa dimanfaatkan.

Baca Juga: Jangan Panik! 6 Hal Sepele Ini Bisa Mengakibatkan Tekanan Darah Tinggi Sementara, Salah Satunya Menahan Pipis

Pandemi ini sebenarnya telah membuat masyarakat lebih sadar untuk membeli asuransi dan mereka mulai menabung dan mengelola keuangannya dengan lebih bijak. Dulu dianggap tidak penting, tapi sekarang minat terhadap asuransi semakin meningkat.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x