Yaqut mengatakan Kementerian Agama hampir seminggu sekali berkoordinasi dengan pemerintah Saudi terkait kejelasan pelaksanaan haji.
Dilansir Kabar Besuki dari ANTARA, Sejauh ini, dia belum membahas soal kuota yang akan diberikan Saudi kepada Indonesia tahun ini.
Namun, pihaknya sempat membahas bahwa pelaksanaan haji ini tidak hanya bisa dikelola oleh pemerintah, tetapi harus ada kerja sama dengan pihak swasta.
Belum lagi soal penyelenggaraan umrah yang biasanya diselenggarakan sepanjang tahun.
Sementara itu, terkait jemaah lansia, pihaknya belum bisa memastikan apakah mereka bisa mengikuti ibadah haji.
“Kami belum yakin, semoga bisa, tapi belum tahu. Itu kebijakan pemerintah Saudi. Kami tamu, kami ikuti peraturan pemerintah di sana,” kata Yaqut.
Tentunya tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan haji dan umroh saat ini semakin sulit.
Yaqut mengakui, Indonesia belum memiliki pengalaman untuk memberangkatkan jamaah haji di tengah pandemi.
Dia juga mengatakan sangat membantu Indonesia untuk terus berkarya lebih baik lagi karena tantangan pandemi yang semakin sulit.
Yang tidak kalah pentingnya, Yaqut juga menyampaikan bahwa Kementerian Agama berencana memprioritaskan vaksinasi bagi calon jemaah haji apabila terdapat kepastian dari pihak Saudi.***