KKP Selidiki Penyebab Mamalia Laut Yang Terdampar Massal di Laut Indonesia, Ternyata Gara-Gara Ini!

- 7 Maret 2021, 10:45 WIB
 pexels // user : Andre Estevez
pexels // user : Andre Estevez //Aliefa /

Baca Juga: Whatsapp Akan Menambah Fitur Panggilan Suara dan Video-Call Melalui Versi Desktop Komputer Serta Laptop

Menurut Data KKP dari Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (KKHL) mencatat tahun 2015 sebanyak 103 mamalia laut terdampar, kemudian tahun 2016 ada 255 ekor, tahun 2017 ada 143 ekor, tahun 2018 154, tahun 2019 sebanyak 142 ekor, dan tahun 2020 tahun 2020. hingga 107 kepala.

Sedangkan sejak 2021 hingga Februari tercatat 66 individu mamalia laut terdampar, termasuk kasus terdampar 52 paus pilot di Desa Patereman, Modung, Bangkalan, Madura, beberapa waktu lalu.

Dijelaskannya, kecepatan dan ketepatan penanganan setiap kejadian kehidupan terdampar sangat penting dan berdampak besar terhadap keselamatan biota laut tersebut.

Dilansir Kabar Besuki dari ANTARA, Mengetahui penyebab mamalia laut terdampar sangat penting untuk di masa mendatang.

Oleh karena itu, mengundang pakar dari Unair, IPB, WSI (Whale Stranding Indonesia), RASI (Rare Aquatic Species Indonesia) dan Flying Vet untuk membahas fenomena ini.

Danielle Kreb selaku Ahli biologi Yayasan Konservasi RASI mengatakan upaya mengungkap keberadaan mamalia laut sangat penting untuk keseimbangan ekosistem laut.

Baca Juga: Cara Mematikan Komputer Secara Otomatis Memakai TImer dengan Menggunakan Perintah di Command Prompt

Menurutnya, mamalia laut memberikan kontribusi ekologis yang sangat penting bagi ekosistem darat dan bagi manusia yang memanfaatkan atau berasosiasi dengan biota tersebut.

Sementara itu, Peneliti Whale Stranding Indonesia (WSI) Putu Lisa Mustika mengatakan secara umum ada 11 penyebab mamalia laut terdampar, yakni terjebak pada saat air surut, penyakit, predator, kebisingan, aktivitas penangkapan ikan, tertabrak kapal, pencemaran laut, gempa dasar laut. , kondisi cuaca ekstrim, pertumbuhan ganggang dan badai matahari.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini