Di antara mereka yang tewas adalah seorang koordinator Bagong Alyansang Makabayan, yang merupakan organisasi militan sayap kiri yang dipimpin pemuda Filipina.
Human Rights Watch mengatakan kampanye kontra atas pemberontakan pemerintah tidak lagi membedakan antara pemberontak bersenjata dan relawan kemanusiaan seperti pemimpin buruh, dan pembela hak.
Baca Juga: Libur Isra Miraj dan Nyepi ASN Dilarang Keluar Daerah
Sejak berkuasa pada tahun 2016, Duterte telah mengupayakan untuk melakukan perdamaian dengan pemberontak Maois dan berulang kali gagal bahkan sering memicu ledakan dan ancaman untuk memusnahkan mereka.***