KABAR BESUKI - Sejumlah orang di beberapa negara termasuk Prancis beberapa waktu lalu khawatir mengenai efek samping vaksin, dan menunjukkan sikap skeptis bahwa vaksin efektif melawan varian baru COVID-19 yakni B117.
Presiden AstraZeneca Prancis, Olivier Nataf dalam Journal du Dimanche mengatakan vaksinnya efektif melawan infeksi COVID-19 yang parah dan 80 persen efektif mencegah rawat inap penyakit akibat virus SARS-CoV-2 itu.
"Kebingungan dan kekecewaan bisa muncul. Banyak yang sudah diselesaikan. Mungkin ada lagi yang lain," kata dia seperti dikutip dari Reuters, Kamis 11 Maret 2021.
Baca Juga: Tak Hanya Enak, Buar Pir Tenyata Miliki Segudang Manfaat, Salah Satunya Ampuh Turunkan Berat Badan
Regulator Eropa menyimpulkan efek samping vaksin AstraZenaca bukanlah alasan untuk meragukan keamanannya. Sebuah penelitian di Skotlandia yang mencakup 5,4 juta orang menjadi buktinya.
Laporan menunjukkan, efek samping yang mungkin dialami seseorang usai disuntik vaksin AstraZeneca antara lain suhu tinggi atau sakit kepala dan ini merupakan tanda normal tubuh menghasilkan respons imun. Kondisi ini biasanya pulih dalam satu atau dua hari.
"Antara 10 dan 15 persen dari mereka yang divaksinasi mungkin mengalami efek samping tetapi hanya sebatas demam, mual dan dalam waktu 12 jam hilang," kata manajer komunikasi Saint-Lo hospital di Normandy, Prancis, Melanie Cotigny.
Sebelumnya, Otoritas Austria menangguhkan inokulasi vaksin COVID-19 AstraZeneca usai penemuan kasus kematian satu orang penduduk di negara itu setelah suntikan diberikan.