Jutaan Situs Web Mati Total Setelah Kebakaran di Perusahaan Layanan Cloud Prancis

- 11 Maret 2021, 18:19 WIB
ILUSTRASI Pemadam Kebakaran,
ILUSTRASI Pemadam Kebakaran, /Choirun Nissa/*/PIXABAY

KABAR BESUKI - Kebakaran di perusahaan layanan cloud Prancis telah mengganggu akses ke jutaan situs web. Hal ini juga merobohkan portal lembaga pemerintah, bank, toko dan situs web berita.

Kebakaran, yang terjadi pada Rabu 10 Maret 2021 terjadi pada tengah malam di OVHcloud. Kejadian ini menghancurkan satu dari empat pusat data di Strasbourg, di timur Prancis.

Dilansir dari Reuters, sejauh ini tidak ada penjelasan langsung yang diberikan penyebab kobaran api, terhitung dua hari setelah perusahaan komputasi Cloud Prancis memulai rencana penawaran umum perdana.

Baca Juga: Keren! 5 Film Indonesia Ini Gunakan Teknologi VFX, Bikin Kualitas Film Indonesia Tak Kalah dengan Hollywood

Penyedia layanan Cloud terbesar di Eropa memberi tahu klien termasuk pemerintah Prancis, Centre Pompidou, dan cryptocurrency exchange Deribit untuk mengaktifkan rencana pemulihan bencana mereka setelah kebakaran.

Ketua Octave Klaba memberikan konfirmasi di twitter, ia menuliskan,"Petugas pemadam kebakaran segera berada di tempat kejadian tetapi tidak dapat mengendalikan api”. Dia mengatakan rencana untuk beberapa minggu ke depan akan mencakup pembangunan kembali peralatan pusat dan memeriksa sambungan serat optik mereka.

Sementara itu, sekitar 100 petugas pemadam kebakaran diturunkan tadi malam untuk mengendalikan kobaran api.

Baca Juga: Ternyata, Hanya 30 Persen Negara di Dunia yang Menyetir di Jalur Kiri Termasuk Indonesia, Begini Penjelasannya

Sekadar informasi, OVHcloud didirikan oleh Klaba pada tahun 1999, dan perusahaan ini telah bersaing dengan raksasa AS Amazon Web Services, Microsoft Corp's Azure dan Alphabet Inc.

Mike Prettejohm, seorang pengarah perusahaan keamanan jaringan inggris, Netcraft, mengatakan,“OVH adalah perusahaan hosting yang cukup penting di internet”. Dia juga menjelaskan bahwa server yang terkena dampak menjadi tuan rumah 3,6 juta situs web, termasuk platform pemerintah khusus di Prancis, Inggris, Polandia dan Pantai Gading.

Prettejohn memperkirakan bahwa kurang dari 2% situs dengan ekstensi domain .FR Prancis telah terpengaruh. Sementara itu, politisi Prancis telah memperjuangkan OVHcloud sebagai alternatif yang mungkin untuk penyedia layanan cloud AS, tetapi sejauh ini tidak memiliki skala dan pengaruh finansial untuk mengurangi pangsa pasar mereka.

Baca Juga: Mengejutkan, Inilah 11 Tradisi Lamaran Pernikahan di Berbagai Negara yang Bikin Anda Tercengang

Perusahaan mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya telah memulai proses untuk IPO potensial, tanpa memberikan rincian. Pusat Strasbourg termasuk di antara 17 pusat data OVHcloud di Prancis, dan 32 secara global.

Beberapa klien mengatakan situs web mereka telah offline atau email tidak dapat diakses. Tidak ada berita langsung tentang kehilangan basis data. Centre Pompidou, salah satu kompleks seni paling terkenal di Prancis, mengatakan bahwa situs webnya tidak aktif.

Baca Juga: Jasa Marga: Sambut Libur Isra Miraj, 153.985 Kendaraan Tercatat Meninggalkan Ibu Kota pada H-1

Agensi humas Caroline Charles Communication mengatakan datanya disimpan di situs lain tetapi kehilangan akses ke email di tengah-tengah Paris Fashion Week. OVHcloud menolak mengomentari protokol keselamatan kebakarannya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini

x