Kemudian, untuk siswa SMA, disiapkan pagu anggaran sebesar Rp 500 juta, dananya akan dicairkan kepada 1.000 siswa SMA yang mendapat bantuan.
Lalu setiap siswa akan menerima bantuan dengan jumlah sebesar Rp 500.000 per tahun.
Bupati mengatakan, hingga pandemi COVID-19 usai, sistem pembelajaran bagi siswa SD dan SMP akan tetap online.
Baca Juga: Harga Emas Malah Tergerus Anjlok Hingga 3,80 Dolar Menjelang Pengumuman Hasil Pertemuan FOMC
Untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat dan provinsi.
“Bantuan paket data ini diberikan agar mahasiswa yang tergolong mahasiswa kurang mampu tetap bisa mengambil mata kuliah dengan baik secara online,” kata M Al Khadziq.
Pandemi Covid-19 berdampak besar bagi pendidikan di Indonesia. Penerapan e-learning atau pembelajaran secara daring merupakan salah satu model pembelajaran yang diterapkan pada masa pandemic.
Dikarenakan dalam prinsip kebijakan pendidikan pada masa pandemi Covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat pada umumnya.
Baca Juga: Jadwal Bundesliga Pekan ke-26 Live di NET TV dan Mola TV, Termasuk Schalke vs Monchengladbach