Krisis Kemanusiaan, Intelejen Amerika Serikat Melaporkan Ekstremis Rasis Merupakan Ancaman Berbahaya

- 19 Maret 2021, 13:14 WIB
Ilustrasi Bendera Amerika Serikat.
Ilustrasi Bendera Amerika Serikat. /Pixabay/Angelique Johnson

Menurut statistik FBI, pembunuhan karena hal ektrimis mencapai rekor tertinggi pada 2019, dengan 51 kematian. Hampir separuh kematian berasal dari penembakan di Walmart di El Paso, Texas, yang ditujukan untuk menargetkan orang Latin.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Drama Korea yang Wajib Kamu Tonton Ketika Kesepian Atau Sedang Merasa Sendiri

Baca Juga: Usai MU Singkirkan AC Milan di San Siro, Ole Gunnar Solskjaer Merasa Sangat Bahagia

Sejauh ini, Biden memerintahkan peninjauan terhadap kelompok kekerasan domestik pada bulan Januari. Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan pada saat itu, pemerintah menginginkan analisis berbasis fakta, agar dapat dibentuk kebijakan.

Milisi, yang umumnya tidak dimotivasi oleh bias rasial, menjadi terkenal dalam beberapa tahun terakhir.

Para ahli mencatat setelah kerusuhan 6 Januari bahwa sementara milisi secara historis anti-pemerintah, kebijakan Trump tentang pengendalian senjata dan sikap imigrasi garis keras membuat kelompok-kelompok bersenjata lebih mungkin untuk mendukungnya.

Baca Juga: Bulan Suci Satu Bulan Lagi, Kenali Peristiwa dan Hari Pentingnya, Jangan sampai Terlewat

Baca Juga: Tega Betul, Pemuda di Sumenep Bacok Seorang Kakek Hingga Tewas! Ini Kronologinya

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa peningkatan dukungan orang Amerika dan serangan tingkat tinggi dapat memicu serangan lanjutan dan peningkatan kekerasan pada 2021 dan tahun-tahun selanjutnya.***

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Aljazeera


Tags

Terkini