Banyuwangi Jenggirat Tangi, Gencarkan Ekowisata hingga Mengekspor Reduktan Herbisida

- 19 Maret 2021, 14:48 WIB
Bupati Banyuwangi mengikuti pelepasan ekspor reduktan herbisida.
Bupati Banyuwangi mengikuti pelepasan ekspor reduktan herbisida. / Dicky Septiawan//Instagram.com/@Ipukfdani

KABAR BESUKI - Banyuwangi terus menunjukkan geliat bagus dalam segala bidang. Meskipun berada di ujung timur Pulau Jawa namun tidak kalah dengan kota-kota di Indonesia, selain terkenal dengan julukan Kota Gandrung, Banyuwangi juga kaya akan tempat wisata yang indah seperti halnya Pantai Boom, Pulau Merah, G-Land, dan masih banyak lagi.

Setelah melakukan test drive mobil listrik untuk penunjang insfrastruktur wisata berkelanjutan, Bupati Banyuwangi terus gencarkan program kerja yang berfokus untuk kesejahteraan masyarakat.
 
Untuk lebih mengenalkan lagi potensi-potensi tersebut pihak Pemda terus berupaya untuk mempromosikan Kota Banyuwangi di mata dunia. Promosi wisata berkelanjutan hingga ekspor reduktan herbisida. 
 
 
 
 
Walaupun di tengah pandemi global yang masih belum selesai, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, melakukan kegiatan pelepasan ekspor perdana produk reduktan herbisida yang di produksi oleh PT. Pandawa Agri Indonesia (PAI). Sebanyak 20 liter cairan pengurang dosis obat-obatan kimia pertanian tersebut dikirim ke Malaysia.
 
Pelepasan tersebut dilakukan di pusat pabrik PAI di Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, pada hari rabu, 17 Maret 2021. Produk yang di ekspor adalah Weed Solutuon, campuran yang digunakan untuk mengurangi dosis herbisida namun masih memiliki efektifitas yang sama dengan dosis tunggal.
 
Dilansir dari @banyuwangi_kab, Bupati Banyuwangi Ipuk mengapresiasi ekspor produk reduktan herbisida ini yang di gawangi oleh tiga putra daerah asal Banyuwangi. Produk inovatif ini menjadi bukti bahwa inovasi bisa melahirkan banyak peluang bisnis prospektif.
 
"Kami sangat gembira dengan adanya produk ini, apalagi berhasil di ekspor hingga manca negara. Saya akan meminta Dinas Pertanian untuk bisa berkolaborasi untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan di Banyuwangi," ungkap Ipuk.
 
 
 
"Ini akan sejalan dengan program kami, dimana kami telah memberikan bantuan penggunaan pupuk organik cair sebanyak 800 liter di tiap desa," tambahnya.
 
CEO dan Founder PT. Pandawa Agri Indonesia Kukuh Roxa Putra mengatakan, perusahaannya telah mendapat pesanan perdana produk reduktan herbisida Weed Solution dari perusahaan raksasa sawit asal Malaysia. "Perusahaan sawit tersebut sudah menganggarkan pembelian sebanyak 100 ribu liter selama tahun 2021. Pada ekspor perdana ini, kami kirim sebanyak 20 ribu liter dulu," ujarnya.
 
Untuk diketahui, perusahaan agrokimia pertama di Indonesia asal Banyuwangi. Kukuh optimis mengembangkan produk ini mengingat saat ini hampir seluruh negara di dunia berkomitmen mengembangkan pertanian hijau dan berkelanjutan yang mengarah pada pengurangan penggunaan obat-obat kimia.
 
 
 
Sebagai bahan tambahan bahwa penggunaan obat-obat kimia dapat merusak sistem siklus tanah. Penggunaan obat yang ramah lingkungan saat ini sudah mulai diminati guna mengolah tanah agar subur kembali.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Instagram @movreview banyuwangikab.go.id


Tags

Terkini