Ternyata Mars Pernah Mengandung Air Melimpah Dahulu Kala, Bagaimana Air Menghilang di Masa Sekarang? Simak Ini

- 20 Maret 2021, 13:39 WIB
ILUSTRASI Mars,*/PIXABAY
ILUSTRASI Mars,*/PIXABAY //Choirun Nisa Ulfa/

KABAR BESUKI - Mars pernah menjadi planet yang basah karena banyaknya kandungan air di permukaannya. Tetapi, hal ini berubah drastis ketika milyaran tahun lalu meninggalkan kubangan-kubangan kecil pada permukaannya.

Karena hal ini, para ilmuwan memiliki hipotesis baru mengapa mars kehilangan banyak air. Mereka mengatakan bahwa sekitar 30% hingga 99% kandungan air, mungkin terperangkap di dalam mineral di kerak Mars. Dugaan ini bertentangan dengan hipotesis lama yang mengatakan bahwa air hilang begitu saja ke luar angkasa dan mneguap melewati atmosfer.

Menurut salah satu ilmuwan dari Institut teknolohi California, Eva Cheller mengatakan, “Kami menemukan sebagian besar air Mars hilang ke kerak. Air hilang 3 miliar tahun yang lalu, yang berarti Mars telah menjadi planet kering seperti sekarang ini selama 3 miliar tahun terakhir”.

Baca Juga: Presiden Kolombia Ivan Duque Tawarkan Diri Disuntik vaksin COVID-19 AstraZeneca

Di awal sejarahnya, Mars mungkin memiliki air cair di permukaannya yang volumenya kira-kira setara dengan setengah dari Samudra Atlantik, dan cukup untuk menutupi seluruh planet dengan air yang mungkin sedalam hampir 1 mil atau setara dengan 1,5 KM.

Sekedar informasi, Air terdiri dari satu oksigen dan dua atom hidrogen. Jumlah isotop hidrogen yang disebut deuterium yang berada di Mars memberikan beberapa petunjuk tentang hilangnya air. Tidak seperti kebanyakan atom hidrogen yang hanya memiliki satu proton di dalam inti atomnya, deuterium yang merupakan hidrogen berat ini, memiliki proton dan neutron.

Hidrogen biasa dapat lepas melalui atmosfer ke luar angkasa lebih mudah daripada deuterium. Menurut para ilmuwan, jika suatu planet kehilangan air melalui atmosfer, akan meninggalkan rasio deuterium yang sangat besar dibandingkan dengan hidrogen biasa. Para peneliti menggunakan model yang mensimulasikan komposisi isotop hidrogen dan volume air Mars.

Baca Juga: Lirik dan Chord ‘Got That Boom’ oleh SECRET NUMBER, Rekomendasi Lagu Korea di Hari Kebahagiaan Internasional

“Ada tiga proses utama dalam model ini yakni masukan air dari vulkanisme, kehilangan air ke ruang angkasa, dan kehilangan air ke kerak. Melalui model ini dan mencocokkannya dengan kumpulan data isotop hidrogen kami, kami dapat menghitung berapa banyak air yang hilang ke ruang angkasa dan kerak,” kata Scheller.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x