Namun pria yang dijuluki "Panglima COVID-19" itu bersikeras tidak mau dirawat di rumah sakit meski telah dibujuk sang istri.
Doni yakin dia bisa bolak-balik ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan tetap isolasi mandiri di rumah.
Doni pun akhirnya bersedia dirawat di rumah sakit setelah mendengar "ultimatum" dari putri sulungnya dan masuk ke kamar perawatan pada 26 Januari 2021.
Ia dirawat sampai 29 Januari 2021 dan setelah keluar RS menjalani isolasi mandiri di hotel.
Baca Juga: Data Menunjukkan: Efek Umum dari Beberapa Jenis Vaksin Covid-19 Ini, Termasuk Nyeri Otot
Baca Juga: 5 Fakta Ekstrovert Menurut Peneliti, Orang Ekstrovert Ramah dan Mudah Bergaul Cek Penjelasannya
Setelah 20 hari dan dua kali tes usap PCR menunjukkan dirinya negatif maka pada 23 Februari 2021, sang Letnan Jenderal kembali beraktivitas.
Tidak lupa sebagai orang dengan status penyintas COVID-19, Doni Monardo juga ikut mendonorkan plasma konvalesen pada 1 Maret 2021.
Terkait bagaimana Doni Monardo terinfeksi penyakit itu, Egy mengatakan Kepala BNPB itu sangat patuh protokol kesehatan, bahkan sampai tidur dengan masker saat meninjau gempa Sulawesi Barat pada awal Januari 2021. Dia juga rajin berolahraga.
Doni sendiri menyakini dirinya tertular dari aktivitas makan bersama, meski Egy juga beropini ada faktor kelelahan dalam proses penularan itu.