KABAR BESUKI - Tidak ada yang bisa memperkirakan kapan akan terinfeksi COVID-19, bahkan untuk Doni Monardo sang ketua Satgas Penanganan COVID-19 Indonesia yang sempat menolak untuk menjalani perawatan di rumah sakit ketika terkonfirmasi positif.
Kisah tentang saat Doni mengalami COVID-19 itu, yang dia umumkan 23 Januari 2021, dituturkan oleh tenaga ahli dan staf khususnya Egy Massadiah dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Sabtu.
"Tim dokter dari Satgas COVID-19 maupun tim dokter BNPB, meminta Doni berkenan dirawat di rumah sakit. Semua bujuk-rayu kami seperti membentur tembok," tulis Egy dalam keterangannya.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem di Australia Menyebabkan Banjir Bandang, Warga Harus Dievakuasi
Padahal, ujar Egy, kondisi fisik pria yang menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu tidak bisa dibilang baik-baik saja.
Pada hari kedua terpapar, suhu badan Doni naik dan bahkan tidak bisa memegang ponsel.
Data saturasi oksigen Doni Monardo berada di angka 78 persen yang masuk dalam kategori rendah dan jauh dari angka normal di kisaran 95-100 persen.