Memperingati Hari Puisi Sedunia, Unesco: Agar Budaya Setiap Daerah Tak Hilang Digerus Zaman

- 21 Maret 2021, 13:35 WIB
Hari Puisi Sedunia, Ini Tujuan diresmikannya
Hari Puisi Sedunia, Ini Tujuan diresmikannya /A Fauzi/Sumber foto; Pixabay.com

KABAR BESUKI - Puisi memiliki peran penting tersendiri dalam sebuah kehidupan. Kehadirannya memberikan kesan bermakna yang beragam arti didalamnya.

Tapi tahukah kalian bahwa ada yang namanya Hari Puisi Sedunia? Hal itu diperingati setiah tanggal 21 Maret. Dideklarasikan langsung oleh UNESCO (the United Nations Educational, Scientific adn Cultural Organization), pada tahun 1999 di bulan November.

Dikutip Kabar Besuki dari halaman seruni.id, bahwa Unesco meresmikan Hari Puisi Sedunia tersebut dengan tujuan untuk mendukung keragaman linguistik dan ekpresi puitis. Dan hal yang yang ditujukan Unesco adalah mencegah kepunahan bahasa dari gerusan zaman.

Baca Juga: Parah! Abaikan Covid-19, Para Turis Di Meksiko Berpesta Tanpa Protokol Kesehatan

Baca Juga: Sekilas Vaksin: Pemerintah Akan Mulai Distribusi AstraZeneca dan 5 Juta Orang Lebih Telah Jalani Vaksinasi

Baca Juga: Ramalan Percintaan Hari Ini, 21 Maret 2021: Cancer Jatuh Cinta dan Pisces Memikirkan Masa Depan

Unesco juga menyampaikan, bahwa diadakannya Hari Puisi Sedunia sebagai wujud penyemangat agar menggebu-gebu demi menghidupkan kembali recital puisi.

Kekhawatiran Unesco terdahap matinya kekayaan daerah, menjadi pemicu diresmikannya Hari Puisi Sedunia.

Unesco mengajak para pemuda untuk lebih giat menyuarakan bahasa-bahasa dari daerahnya masing-masing, agar tidak kalah terbawa bahasa yang dianggap lebih gaul.

Dalam moment Hari Puisi Sedunia ini, adalah kesempatan yang tepat untuk menghadirkan nuansa puitis dan mengenalkannya kepada para pemuda atau anak-anak lainnya.

Demi menjaga dan membuat puisi tetap hidup tak mati dimakan zaman. Berikut beberapa nama Satrawan Indonesia yang karyanya sudah melanglang buana:

Baca Juga: Pembukaan Piala Menpora 2021, Walikota Solo Gibran Rakabuming Ingatkan untuk Tetap Nonton di Rumah

Baca Juga: Bikin Gemes! Rafathar Belajar Dance Robot, Raffi Ahmad: Sumpah, ini Terkocak dan Terlucu

1. Chairil Anwar
Lahir di Medan 26 Juli 1992 ini, telah melahirkan banyak karya puisi dengan berbagai tema, mulai dari esistensialisme, kematian, multi-interpretasi, hingga pemberontakan.

2. Wiji Thukul
Lahir di Surakarta pada 23 Agustus 1963. Melalui karya puisi, ia melakukan orasi perlawanan terhadap rezim Orde Baru. 

3. Joko Pinurbo
Lahir di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, pada tanggal 11 Mei 1962.

4. Remy Sylado
Lahir di Makassar 12 Juli 1945.

6. Putu Wijiaya
Lahir pada 11 April 1944 di Tabanan, Bali.

7. Sutardji Calzoum Bachri
Lahir di Rengat, Indragiri Hulu, 24 Juni 1941.

8. Sapardi Djoko Damono
Lahir di Surakarta, 20 Maret 1940.

9. W. S. Rendra
Lahir di Solo, 7 November 1935.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Seruni.id


Tags

Terkini

x