Down syndrome merupakan kondisi kromosom yang berhubungan dengan kecacatan intelektual, penampilan wajah yang khas, dan nada otot lemah (hypotonia) pada masa kanak-kanak.
Semua individu dengan Down syndrome mungkin memiliki berbagai cacat lahir. Sekitar setengah dari semua anak yang terkena penyakit ini dilahirkan dengan cacat jantung. Adapun kelainan pencernaan, seperti penyumbatan usus, kurang umum terjadi.
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa terdapat satu kejadian Down syndrome dari 1.000 kelahiran. Saat ini, diperkirakan terdapat empat juta penderita di seluruh dunia dan 300.000 kasusnya terjadi di Indonesia. Sindrom Down merupakan kelainan yang cukup sering terjadi pada anak di Indonesia.
Karakter bicara setiap usia berbeda-beda, berikut penjelasannya,
Anak Usia 0-2 Tahun
Stimulasi kemampuan bicara anak dengan mengajaknya babbling atau mengoceh.
Kepala Down Syndrome Education International, Sue Buckley menyebutkan, melatih anak Down syndrome untuk berbicara butuh usaha ekstra.
“Pastikan anak menatap wajah Anda ketika ingin memancing mereka untuk mengoceh. Kalau memang dirasa perlu, pegang wajahnya dengan kedua tangan Anda dan sangga kepalanya agar anak bisa duduk dengan tegak,” jelas Buckley. Lalu ketika Anda mengucapkan sesuatu, Buckley juga menyarankan agar pengucapan kata dilakukan dengan perlahan dan bibir terbuka dengan lebar. Untuk tahap awal, mulailah dengan “a-ah; oo-oo; d-d-d; m-m-m”.
Baca Juga: Pembukaan Piala Menpora 2021, Walikota Solo Gibran Rakabuming Ingatkan untuk Tetap Nonton di Rumah
Editor: Yayang Hardita