Rupiah Melemah di Awal Pekan, Obligasi Amerika Serikat Masih Jadi Perhatian Pasar

- 22 Maret 2021, 10:17 WIB
Ilustrasi Uang
Ilustrasi Uang /Emaji/Pixabay

KABAR BESUKI - Awal pekan ini, nilai tukar rupiah (kurs) yang ditransaksikan antar bank di Jakarta melemah dan dikalahkan oleh imbal hasil obligasi Amerika Serikat.

Pada pukul 9.37 WIB, rupee melemah 25 poin atau 0,17 persen menjadi Rp14.433 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.408 per dolar Amerika Serikat.

Nilai tukar rupiah yang diperdagangkan antar bank di Jakarta pada Senin pagi melemah 31 poin atau 0,22 persen menjadi Rp14.439 per dolar Amerika Serikat dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.408 untuk satu dolar AS.

"Imbal hasil obligasi Amerika Serikat akan terus mendapat perhatian pasar karena tidak ada antisipasi dari pihak The Fed dan kekhawatiran inflasi di Amerika Serikat," kata Rully Nova selaku Pengamat di Jakarta, di Jakarta Bank Woori Saudara Indonesia, Senin 22 Maret 2021.

Baca Juga: Wapres RI Minta Vaksinasi di Daerah Dipercepat, KH Ma’ruf Amin: Supaya Tercapai Herd Immunity

Dolar Amerika Serikat menguat terhadap mata uang utama lainnya di akhir sesi pekan lalu, mencapai tertinggi lebih dari seminggu, setelah bank sentral AS mengatakan tidak akan memperpanjang bantuan sementara dalam persyaratan modal bank, yang mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS dari hari-hari rendah.

Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed), telah mengumumkan tidak akan memperpanjang aturan sementara yang mewajibkan bank-bank besar untuk menahan lebih banyak modal untuk aset mereka, seperti obligasi pemerintah yang akan jatuh tempo pada 31 Maret.

The Fed telah memberlakukan aturan untuk mendorong pinjaman bank ketika rumah tangga dan bisnis AS terkena penyitaan.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah