Kemenlu: WNI yang Tidak Memiliki Kepentingan di Myanmar, Kami Minta Pulang Ke Indonesia

- 25 Maret 2021, 09:13 WIB
 Para pengunjuk rasa melarikan diri selama aksi protes anti-kudeta di Hlaing Township di Yangon, Myanmar./
Para pengunjuk rasa melarikan diri selama aksi protes anti-kudeta di Hlaing Township di Yangon, Myanmar./ /Reuters/Stringer

KABAR BESUKI – Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menyarankan agar sebanyak 96 warga negara Indonesia (WNI) segera meninggalkan Myanmar, karena demonstrasi yang diwarnai kekerasan terus berlanjut menyusul kudeta yang dilakukan militer negara itu pada 1 Februari lalu.

Yudha mengatakan para WNI sudah melapor pada KBRI sebanyak 96 orang, dan kemungkinan akan pulang hingga akhir bulan Maret.

“Pada Maret saja, tercatat 96 WNI yang sudah lapor ke KBRI (Yangon) akan pulang sampai akhir bulan ini,” kata Judha, sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Pihak IDI Belum Beri Kepastian Terkait Apakah Vaksin Sinovac Aman untuk Anak-Anak

Kabar sebelumnya diketahui sudah ada 50 WNI yang telah pulang ke Tanah Air menggunakan penerbanangan yang diperbantukan.

Tercatat 362 WNI yang tercatat pada data Kemenlu RI, yang mayoritas pekerja profesional, masih berada di Myanmar.

Berdasarkan informasi, sebanyak 20 orang diantaranya telah berada di Sekolah Indonesia Yangon, yang diperuntukan sebagai lokasi perlindungan sementara untuk para WNI.

Judha mendesak para WNI yang merasa lokasi tempat tinggalnya tidak aman dan nyaman, untuk segera merapat ke Sekolah Indonesia Yangon yang situasinya relatif aman karena terletak di wilayah diplomatik.

Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia belum memutuskan untuk melakukan evakuasi karena berdasarkan penilaian di lapangan, tidak ada warga negara asing termasuk WNI yang menjadi sasaran kekerasan selama demonstrasi.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

x