Network
KABAR BESUKI - Anggota Komisi II DPR Mardani Ali Sera turut serta angkat suara mengenai kebijakan impor beras.
Menurutnya kebijakan impor beras memang dapat memenuhi kebutuhan kualitas maupun harga tetapi jangan sampai hal tersebut justru mengorbankan petani di dalam negeri.
"Kedua kepentingan tersebut harus diakomodasi secara adil. Pemerintah harus bisa menyeimbangkan antara ekonomi, efisiensi teknis, hingga aspek sosial," kata Mardani melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, dikutip Kabar Besuki dari laman Antara pada 25 Maret 2021.
Baca Juga: Patut Dicoba ! 5 Gerakan Olahraga Ini bisa Bantu Mengurangi Nyeri Saat Haid
Mardani mengatakan bahwa sebenarnya pertanian padi di Indonesia sudah menghasilkan alur yang nisbi tetap, yaitu panen raya pada Februari hingga Mei, panen gadu saat kemarau pada Juni hingga September dan paceklik pada Oktober hingga Januari.
Berdasarkan data produksi beras pun memperlihatkan angka surplus. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras Januari hingga April 2021 akan mencapai 14,54 juta ton
Hal ini dapat dikatakan naik 26,84 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 yang mencapai 11,46 juta ton.
Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pada 2018 pemerintah mengimpor beras 1,785 juta ton yang masih tersisa 106.642 ton yang oleh Bulog dinyatakan sudah turun mutunya.
