Wagub DKI Dukung Kebijakan Larangan Mudik 2021, Kegiatan Silaturahmi Bisa Dilakukan Secara Online

- 29 Maret 2021, 18:06 WIB
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Pemprov DKI Jakarta
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Pemprov DKI Jakarta /ANTARA/Hafidz Mubarak A

KABAR BESUKI – Perbincangan tentang pelarangan mudik oleh pemerintah belum usai, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mendukung kebijakan pemerintah soal larangan mudik lebaran 2021.

Dia menyebut kegiatan silaturahmi saat lebaran masih dapat dilakukan secara virtual atau online.

"Dilakukan secara virtual, online, melalui medsos tidak mengurangi arti dan makna, justru mempunyai kreativitas dan inovasi tersendiri," ungkap Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Senin 29 Maret 2021, sebagaimana diberitakan PMJ News.

Riza menuturkan, meskipun kasus aktif menurun namun pandemi COVID-19 belum selesai. Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pun terus berjalan.

Baca Juga: Warning! Kominfo Patroli Konten Kekerasan Terkait Ledakan di Makassar

Dia mengatakan, larangan mudik sebagai bentuk memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat.

"Jangan sampai kehadiran kita ke kampung atau sebaliknya justru membawa virus, bukan membawa kebahagian, malah membawa masalah," jelas dia.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah resmi melarang mudik Lebaran (Hari Raya Idul Fitri) tahun 2021 ini. Hal tersebut dijelaskan langsung oleh Menko PMK Muhadjir Effendy.

Arahan ini berlaku untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI-Polri, pegawai BUMN, karyawan swasta, pekerja mandiri, dan seluruh masyarakat.

Baca Juga: Wartawan Gelar Aksi Solidaritas di Surabaya Tuntut Kepolisian Usut Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis Tempo

"Tahun 2021, mudik ditiadakan! Berlaku untuk ASN, TNI-Polri, karyawan BUMN, karyawan swasta, pekerja mandiri, dan seluruh masyarakat," tutur Muhadjir Effendy dalam siaran persnya secara virtual, di Jakarta, Jumat 26 Maret 2021.

Disisi lain, Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Econimc and Finance (Indef) menilai larangan mudik pada momentum Idul Fitri 2021 tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Terjadi penurunan terhadap uang yang beredar iya, tapi seberapa besar pengaruhnya ke ekonomi mungkin relatif kecil karena putaran uang tetap ada,” kata Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad dikutip dari ANTARA, Senin 29 Maret 2021.

Tauhid mengatakan bahwa Indef mencatat tambahan uang yang beredar selama 2 minggu masa Lebaran 2020 mencapai Rp114 triliun.

Baca Juga: Siapa yang Tidak Tahu Kakao? Tanpa Kita Sadari Ternyata Biji Kakao Menyimpan Banyak Manfaat Didalamnya

Perputaran uang tersebut diprediksinya masih akan terjadi pada momentum Lebaran 2021, meski jumlahnya tak sebesar tahun lalu jika implementasi larangan mudik lebih diperketat.

“Ada mudik yang level lokal, bersilaturahmi di kota terdekat antar kota di Jabodetabek, itu yang membuat uang berputar. Meskipun tidak ke tempat pariwisata, melainkan terjadi pada transfer sosial dari anak ke orang tua maupun ke kerabat,” ungkapnya.

Kendati demikian, ia menyebutkan ada empat sektor yang akan terdampak dari larangan mudik Lebaran 2021, yakni sektor transportasi, hotel dan restoran,  makanan dan minuman, dan sektor sandang.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: PMJ News ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x