‘Pembelajaran Tatap Muka Terbatas’ Berbeda dengan Sekolah Normal Biasanya, Simak Penjelasannya

- 30 Maret 2021, 19:08 WIB
foto : Nadiem saat kunjungan ke sekolah Indonesia bagian Timur,
foto : Nadiem saat kunjungan ke sekolah Indonesia bagian Timur, /Aliefia R/ Instagram @nadiemmakarim

Dilansir Kabar Besuki dari ANTARA, Pihak sekolah juga menentukan apakah pelaksanaan PTM dibatasi dua atau tiga hari per minggu.

Ia mengatakan ingin sekolah memulai latihan latihan tatap muka, meski hanya maksimal 50 persen dari kapasitas per kelas.

“Tentu harus pakai masker, cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak,” kata Nadiem menambahkan.

Nadiem juga menjelaskan, hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa usia 3 hingga 30 tahun memiliki faktor risiko lebih rendah tertular COVID-19 dibandingkan kelompok usia lainnya.

Baca Juga: 10 Tips Ampuh Membuat Anda Rileks dan Membantu Tidur di Malam Hari, Penderita Insomnia Disarankan Mencoba

Baca Juga: 10 Rekomendasi Tanaman Hias untuk Kantor atau Ruangan Anda, Dijamin Ruangan Terlihat Cantik dan Sehat

Pelajar, tenaga kependidikan dan pendidikan di kelompok usia 31-59 dan di atas 60 memiliki faktor risiko COVID-19 yang secara signifikan lebih tinggi.

“Pendidik dan tenaga kependidikan paling rentan terhadap COVID-19,” kata Nadiem.

Nadiem menjelaskan, hasil penelitian global mengungkapkan bahwa anak-anak yang terinfeksi COVID-19 memiliki risiko penularan yang lebih rendah ke anak-anak yang tidak bersekolah melainkan antara orang dewasa dan anak-anak. Anak-anak lebih banyak terinfeksi daripada orang dewasa.

Nadiem menjelaskan, Indonesia merupakan satu dari empat negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang belum melakukan full face-to-face learning.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah