Terusan Suez Kembali Dibuka, Harga Minyak Justru Turun Satu Persen pada Akhir Perdagangan Selasa

- 31 Maret 2021, 09:55 WIB
Pertambangan dan Excavator,
Pertambangan dan Excavator, /Galang Garda S/sumber: Pixabay/xusenru

KABAR BESUKI – Harga minyak jatuh lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Terusan Suez dibuka kembali lalu lintas dan dolar AS menguat saat para investor berhati-berhati menjelang pertemuan penting oleh produsen minyak utama OPEC+.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei berkurang 84 sen atau 1,3 persen, menjadi ditutup pada 64,14 dolar AS per barel. Sementara itu, minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun 1,01 dolar AS atau 1,6 persen menjadi menetap di 60,55 dolar AS per barel.

Investor mengalihkan fokus ke pertemuan menteri OPEC+ pada Kamis, 1 April 2021, di mana para analis memperkirakan kelompok tersebut akan memperpanjang pembatasan pasokan karena prospek permintaan yang redup.

Baca Juga: Bahaya! Terlalu Lama Memanaskan Nasi di di Rice Cooker Ternyata Bisa Berdampak Buruk Bagi Tubuh

Baca Juga: Heboh! Video Seorang Ibu Gendong Bayi Pakai Plastik Setelah Melahirkan karena Corona [Cek Fakta]

Harga minyak acuan kerugian dalam perdagangan pasca-penyelesaian setelah data industri menunjukkan persediaan minyak mentah AS membengkak 3,9 juta barel pekan lalu, kata sumber mengutip laporan mingguan American Petroleum Institute.

Sementara itu, analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan peningkatan sekitar 100.000 barel.

Data pemerintah jatuh akan dirilis pada Rabu pukul 10.30 waktu setempat.

Kapal-kapal bergerak melalui Terusan Suez lagi sehari setelah kapal tunda mengapungkan kembali kapal kontainer raksasa Ever Given, yang telah memblokir jalur tersebut selama hampir seminggu.

Penumpukan 422 kapal bisa diurai dalam waktu tiga setengah hari, kata ketua kanal tersebut.

“Kenaikan harga yang terakumulasi selama blokade Suez, seperti yang diperkirakan, berumur pendek dan sekarang sedang terhapus dengan kembalinya lalu lintas normal secara bertahap,” kata analis pasar minyak Rystad Energy, Louise Dickson.

Baca Juga: Kabupaten Banyuwangi Peroleh Pupuk Urea Subsidi Sebesar 60.623 Ton, Lebih Banyak Dibandingkan Tahun 2020

Dolar naik terhadap mata uang lainnya dan naik ke level tertinggi satu tahun terhadap yen. Greenback yang lebih kuat membuat harga minyak dalam dolar lebih mahal dalam mata uang lain.

Dengan kekhawatiran tentang kekurangan pasokan fisik yang mereda, pasar akan menyaksikan pertemuan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Kamis, 1 April 2021 bersama sekutunya termasuk Rusia, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS ANTARA Jatim


Tags

Terkini