Direktur Jenderal WHO: Data Penyebab Covid-19 Telah Dirahasiakan dari Kami

- 31 Maret 2021, 20:36 WIB
ILUSTRASI Kelelawar,
ILUSTRASI Kelelawar, /Choirun N/*/PIXABAY

KABAR BESUKI – Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengonfirmasi bahwa data talah dirahasiakan dari penyelidik Organisasi Kesehatan Dunia yang melakukan perjalanan ke China untuk meneliti asal-usul epidemi virus korona pada 30 Maret 2021.

Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara Barat lainnya segera menyerukan kepada China untuk memberikan akses penuh kepada para ahli independen ke semua data tentang wabah asli pada akhir 2019.

Dalam laporan akhirnya, yang ditulis bersama dengan para ilmuwan China, tim yang dipimpin WHO menghabiskan empat minggu di dan sekitar Wuhan pada Januari dan Februari mengatakan virus itu mungkin telah ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain, dan kebocoran laboratorium adalah sangat tidak mungkin dikatakan sebagai penyebab.

Baca Juga: Mencekam! Terduga Teroris di Tembak Polisi di Mabes Polri

Baca Juga: Kemkominfo Ungkap Hadirnya TV Digital Tidak Akan Saingi Layanan Siaran Berbayar

Salah satu penyelidik tim telah mengatakan bahwa China menolak memberikan data mentah tentang kasus awal COVID-19 kepada tim yang dipimpin WHO, yang berpotensi mempersulit upaya untuk memahami bagaimana pandemi global dimulai.

“Dalam diskusi saya dengan tim, mereka mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi dalam mengakses data mentah. Saya berharap studi kolaboratif di masa mendatang mencakup berbagi data yang lebih tepat waktu dan komprehensif,” kata Tedros.

Ketidakmampuan misi WHO untuk menyimpulkan di mana atau bagaimana virus mulai menyebar pada manusia berarti bahwa pro dan kontra penyebab pandemi masih beranjut.

"Studi pakar internasional tentang sumber virus SARS-CoV-2 tertunda secara signifikan dan tidak memiliki akses ke data dan sampel asli yang lengkap," Australia, Kanada, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Israel, Jepang, Latvia, Lituania. , Norwegia, Korea, Slovenia, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Eropa mengatakan dalam pernyataan bersama.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkini

x