Maraknya Kasus Terorisme di Indonesia, Pengamat: Generasi Milenial Telah Menjadi Target Perekrutan Teroris

- 2 April 2021, 08:15 WIB
Pengamat Militer dan Intelejen Susaningtyas
Pengamat Militer dan Intelejen Susaningtyas /ANTARA FOTO/

"Oleh karenanya, pemerintah juga harus melibatkan milenial sebagai upaya melakukan pencegahan agar tidak ada perekrutan baru," kata Nuning.

Nuning juga menjelaskan jika menganalisa kejadian terorisme harus holistik. 

"Kejadian bom bunuh diri itu tentu saja sinyal bahwa mereka ingin menunjukkan eksistensinya. Oleh karena itu harus dikenali embrio terorisme di Indonesia itu apa saja," lanjutnya.

Menurutnya, terorisme selain dilakukan secara tertutup juga bisa saja menggunakan ruang publik untuk proses penjaringan, misalnya seperti melalui media sosial.

Baca Juga: Sungguh Luar Biasa Manfaat Mengonsumsi Bawang Putih untuk Tubuh, Salah Satunya Mencegah Kanker

Yang paling harus diwaspadai adalah 'enabling environment', yaitu suatu bentuk normalisasi hal yang seharusnya tidak normal namun dibuat seakan menjadi normal.

Ia juga menjelaskan, jika hal ini semakin merajalela, maka militer harus turun tangan.

Untuk saat ini, penanganan terorisme di Indonesia cenderung masih dalam klasifikasi kejahatan terhadap publik, sehingga masih harus ditangani oleh Polri.

"Jika terorisme mengancam keselamatan Presiden atau pejabat negara lainnya sebagai simbol negara, maka terorisme tersebut menjadi kejahatan terhadap negara dan harus ditanggulangi oleh TNI," jelas Nuning.

Baca Juga: Terjadi Lagi! Ketiga Kalinya Penembakan di Amerika, 4 Orang Meregang Nyawa

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini