Lebih dari 533 Juta Data di Facebook Bocor, Lebih dari 106 Negara yang Mengalami Termasuk Indonesia

- 4 April 2021, 10:47 WIB
Ilustrasi kebocoran data Facebook.
Ilustrasi kebocoran data Facebook. /unsplash.com/Glen Carrie

Alon Gal, CTO dari firma intelijen kejahatan siber Hudson Rock, pertama kali menemukan data yang bocor secara online pada Sabtu, 3 April 2021.

Gal menilai Facebook dapat melakukan banyak hal ketika datanya sudah beredar.

Perusahaan dapat memberi tahu pengguna yang terpengaruh sehingga mereka dapat mengantisipasinya jika ada panggilan spam dan penipuan.

Baca Juga: Tahukah Anda, Pentingnya Sentuhan Fisik untuk Kesehatan Tubuh dan Mental

Kasus kebocoran data pengguna yang terjadi di Facebook bukan pertama kalinya. Cambridge Analytica yang notabene adalah firma konsultasi dari Inggris sekaligus pihak ketiga Facebook, mengambil 87 juta data pribadi pengguna Facebook tanpa persetujuan perusahaan.

Data tersebut digunakan untuk kebutuhan iklan politik dan membantu kampanye Donald Trump untuk memenangkan kursi Presiden AS pada 2016 silam. Skandal ini diungkap The Guardian dan The New York Times tahun 2018.***

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah