Dorong Industri Riset dan Manufaktur, Kemenristek Dukung Potensi Pengembangan 5G di dalam Negeri

- 4 April 2021, 11:38 WIB
Foto: Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro
Foto: Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro /Rianti S/// Instagram: @bambangbrodjonegoro

KABAR BESUKI - Di jaman yang serba modern dengan penggunaan teknologi yang menjadi sebuah kewajiban, negara membutuhkan suatu inovasi untuk mendukung produksi barang-barang teknologi dalam negeri untuk kemajuan bangsa.

Hal ini juga menjadi salah satu keinginan pemerintah dalam untuk pengembangan teknologi terkini dengan memajukan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Hal tersebut disampaikan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro dalam kunjungan kerja industri ke PT Sat Nusapersada Tbk pada Sabtu 3 April.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keseimbangan Pada Usia 50 Tahun Keatas, Karena Akan Berpengaruh Pada Kualitas Hidup

Kunjungannya ini sebagai bentuk dukungan untuk mendorong industri riset dan manufaktur dalam negeri untuk terlibat lebih banyak mengembangkan perangkat teknologi seperti ponsel maupun laptop, serta pengembangan teknologi 5G.

"RnD (riset dan pengembangan) menjadi langkah penting dalam rangka membangun industri nasional untuk pemenuhan kebutuhan domestik dan menjaga kedaulatan ekonomi nasional, apalagi kaitannya untuk meningkatkan TKDN,” kata Bambang.

Ia juga menilai jika industri dalam negeri berpotensi dan memiliki kemampuan yang memadai untuk ikut bersaing dalam mengembangkan teknologi 5G, yang saat ini menjadi salah satu tanda dari munculnya era baru di bidang teknologi.

Bambang juga mengatakan jika ia tidak ingin jika kedepannya masalah kerahasiaan data dan keamanan siber warga Indonesia harus bergantung seratus persen kepada teknologi hasil buatan luar negeri.

Baca Juga: Cara Pembuatan Rak Buku dengan Bahan Bekas yang Sederhana Hingga Menjadi Kerajinan Tempat Penyimpanan

“Pentingnya Indonesia terlibat dalam pengembangan teknologi terkini menjadi suatu keharusan untuk menjadi bagian dalam mewujudkan ketahanan nasional,” ujar Menristek

Kemenristek dan sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi juga terus berkolaborasi untuk meningkatkan TKDN yang tidak hanya sebatas memproduksi dan mengembangkan smartphone saja, tetapi juga produk laptop dan perangkat lainnya yang menggunakan teknologi 5G.

Bambang juga mengatakan jika pihaknya ingin mengaitkan PT Sat Nusapersada sebagai manufaktur pabrik atau pabrik yang mengembangkan teknologi terbaru di dalam negeri.

"Kita juga ingin mendorong para pelaku riset lokal untuk lebih banyak mencoba mengembangkan produk tapi harus bekerja sama dari awal dengan PT Sat Nusapersada," kata Bambang.

Hal itu dilakukan supaya nanti produk yang dikembangkan seperti laptop, ponsel pintar, atau yang lain itu bisa masuk ke line of production milik PT Sat Nusapersada.

Baca Juga: 10 Juta Vaksin Sinovac Akan Mendarat di Indonesia, Jubir COVID-19: Kini Total Mencapai 28 Juta

Baca Juga: Gudang Kuade di Arosbaya Terbakar, Keruguan Ditaksir Hingga 200 Juta Rupiah

Baca Juga: Sering Pusing? Segera Periksa, Karena Bisa Saja Terdapat Parasit Cacing yang Bersarang di Kepalamu

PT Sat Nusapersada sendiri merupakan sebuah perusahaan manufaktur elektronik berteknologi tinggi yang didirikan pada tahun 1990 di Batam.

Perusahaan ini telah memproduksi berbagai produk unggulan seperti smartphone berteknologi 5G, perangkat smart home dan internet of things yang mengedepankan kandungan lokal yang sudah tersertifikasi TKDN lebih dari 30%.

Dengan menerapkan TKDN pemerintah Indonesia berpotensi menghemat 30 persen dari biaya impor.

Produk-produk yang telah dihasilkan oleh PT Sat Nusapersada Tbk telah mendukung industri telekomunikasi, keuangan, pendidikan, dan digitalisasi UMKM.

Selain itu, perusahaan manufaktur teknologi ini berharap dengan adanya regulasi produksi teknologi dalam negeri nantinya akan membuka lapangan kerja baru yang lebih banyak bagi warga negara Indonesia.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini