KABAR BESUKI - Banjir bandang menimpa sejumlah wilayah di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Korban dari bencana tersebut terus bertambah.
Diketahui hingga saat ini korban banjir dan tanah longsor di NTT menjadi sebanyak 54 korban meninggal dunia.
Tanah longsor di Desa Nele Lamadiken, Kecamatan Ile Boleng terjadi pada Minggu, sekitar pukul 01.00 Wita, ketika daerah setempat diguyur hujan lebat serta angin kencang yang berlangsung cukup lama.
Baca Juga: Pelaksanaan Hari Belanja Pasar Rakyat dan UMKM Berjalan Lancar, Total Belanjanya Sangat Fantastis
Baca Juga: Banyuwangi Gelar Festival Lobster, Pagelaran Festival Khusus Udang Besar Pertama di Indonesia
"Jumlah korban longsor akibat banjir bandang tersebut yang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa (meninggal) sebanyak 54 orang, dari data sebelumnya sekitar 20 korban. Hingga kini, upaya untuk pencarian korban masih terus dilakukan," ujar Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, melalui keterangannya, dikutip Kabar Besuki dari laman PMJ News pada 5 April 2021
Sementara itu, terhitung beberapa desa juga terdampak akibat banjir bandang disusul dengan longsor, antara lain sejumlah desa di Kabupaten Flores Timur, salah satunya Desa Nele Lamadiken serta wilayah Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur.
Selain menelan korban jiwa, puluhan rumah di Desa Nele Lamadiken beserta berbagai barang berharga milik warga setempat juga ludes diterjang longsor.