Tradisi Jelang Ramadhan, PBNU: Tradisi Seperti Ziarah dan Makan Bersama Perlu Dipertahankan

- 12 April 2021, 10:04 WIB
Ilustrasi ziarah ke makam
Ilustrasi ziarah ke makam /Rianti S/ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/ama

Kegiatan makan bersama ini memiliki banyak nama berbeda di nusantara. Misalnya Munggahan di masyarakat Sunda. Meugang di Aceh, Nyorognya di masyarakat Betawi, Megibung di Bali, dan masih banyak lagi.

"Sebenarnya mengirim sedekah ke sana sini, ke rumah saudara atau tetangga menjelang bulan Ramadhan itu sesuatu yang baik. Siapa tahu tetangga atau keluarga yang mau berpuasa bekalnya kurang," kata Mahbub.

Menurutnya, mengirimkan makanan ke keluarga, kerabat, atau teman itu bukan masalah dan perlu dilestarikan karena merupakan tradisi yang baik. Bahkan mungkin tradisi tersebut tidak dapat ditemukan di negara lain.

Mengenai tradisi mandi, Mahbub mengatakan ragam mandi yang terdapat di Indonesia sebagai tradisi menyambut Ramadhan adalah hal yang baik. Hal itu karena mandi dalam Islam adalah sbuah kebaikan karena terdapat unsur kebersihan didalamnya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Atasi Masalah Ketiak Anda! Salah Satunya Atasi Bau tak Sedap

Baca Juga: Bisakah Migrain Mengurangi Risiko Diabetes pada Wanita? Simak Ulasan Berikut!

Baca Juga: Mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao, Membantu Korban Bencana di NTT [Cek Fakta]

Namun yang perlu digaris bawahi, tradisi yang baik tidak boleh dilakukan jika di dalamnya mengandung unsur kerusakan atau berisiko merusak ibadah lainnya.

"Contohnya apabila menyakralkan suatu tempat mandi tertentu yang yang berisiko syirik, atau mandi bersama antara alik-laki dan perempuan dalam satu tempat, itu tidak boleh dan dilarang," jelasnya.

Sehingga,Mahbub mengatakan jika tradisi yang baik tidak perlu ditentang, selama tidak keluar dari kebiasaan yang diharamkan tidak dapat diterima secara moral.***

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x