Lokasi pemantauan hilal, menurut dia, paling banyak ada di Jawa Timur (25 lokasi) disusul Jawa Barat (delapan lokasi).
Baca Juga: Gelar Operasi Keselamatan Semeru 2021, Satlantas Polres Bondowoso Bagikan Masker ke Pengendara Motor
Baca Juga: Jalankan Shalat Tarawih Berjamaah, IDI Berikan Panduan Masyarakat untuk Tetap Gunakan Masker
Kamaruddin menjelaskan, hasil pengamatan hilal atau rukyat hilal dan data hisab posisi hilal awal Ramadhan akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk menentukan awal bulan Ramadhan.
Sidang isbat awal Ramadhan akan dihadiri oleh perwakilan Komisi VIII DPR, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Badan Informasi Geospasial, Bosscha Institut Teknologi Bandung, Planetarium, pejabat Kementerian Agama, serta Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.
Ahli falak dari organisasi Islam serta perwakilan organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Al Washliyah juga dijadwalkan menghadiri sidang isbat.
Kendati demikian, akan ada 29 Duta Besar negara sahabat yang diundang, pemerintah berharap semuanya akan hadir pada sidang tersebut.
Sedangkan bagi masyarakat bisa menyaksikan siaran langsung sidang penetapan awal Ramadhan di TVRI, RRI, dan media sosial Kementerian Agama.***