Sumatera Barat Larang Perusahaan Retail Alfamart dan Indomaret Masuk ke Provinsinya, Ada Apa?

- 12 April 2021, 20:45 WIB
kolose Indomaret dan Alfamart /foto Indomaret kiri infobrand.id/foto Alfamart kanan alfamart.co.id
kolose Indomaret dan Alfamart /foto Indomaret kiri infobrand.id/foto Alfamart kanan alfamart.co.id //Prasetyo Bagus P/

KABAR BESUKI - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memastikan akan tetap berkomitmen memberlakukan pelarangan beroperasinya perusahaan retail terbesar yaitu Indomaret dan Alfamart sebagai upaya melindungi UKM dan pengusaha lokal.

"Kami tetap konsisten dengan kebijakan itu karena ini merupakan sesuatu yang positif untuk Sumbar," kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy di Padang, Senin 12 April 2021, usai menghadiri peresmian retail Nagari Mart Sungai Pisang, Kasang.

Menurut dia kebijakan ini mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan di luar Sumatera Barat dan ia berharap pengusaha lokal yang bergerak di bidang retail mengambil peluang ini.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo Akan Diselenggarakan di Jepang Terancam Batal Karena Hal Ini

"Sebenarnya kalau mau buat usaha retail di Sumbar peluangnya besar karena Indomaret dan Alfamart tidak ada," ujarnya.

Ia memastikan lewat kebijakan ini bukan bearti Sumbar menutup diri dari investasi luar namun memberikan peluang bagi pelaku usaha ritel lokal berkembang, sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Antara Sumbar.

Audy menilai kunci keberhasilan usaha ritel adalah dikelola dengan baik mulai dari operasional, sumber daya manusia dan lainnya.

Baca Juga: Resep Sajian Khas Bulan Ramadhan, Kolak Pisang Nikmat Disantap Saat Berbuka Puasa

"Semua harus punya standar operasional prosedur yang baik dan terstandar," katanya lagi.

Ia melihat jika pengelolaan usaha ritel tidak baik maka akan sulit berkembang dan bertahan.

Apalagi sekarang era digital semua bisa dikelola lewat teknologi informasi mulai dari stok barang hingga laporan keuangan, katanya.

Termasuk soal pelayanan harus bisa memberikan yang terbaik kepada konsumen, dalam usaha retail semua orang bisa membuka usaha sehingga tidak ada monopoli dan kunci memenangi persaingan ada di pelayanan, ujarnya.

Selain itu, ia berpesan agar pelaku usaha retail memberi ruang bagi produk UKM lokal dengan membuatkan pojok khusus UMKM yang bisa terlihat.

Baca Juga: Jelang Ramadhan Harga Daging dan Telur Ayam Naik Hingga Rp40.000 per Kilogram

Sementara Direktur Utama PT Nagari Minang Sakato Nasirman Chan selaku pengelola Nagari Mart menyampaikan kehadiran Nagari Mart merupakan upaya memudahkan masyarakat yang ada di nagari memenuhi kebutuhan belanja harian.

"Jadi tidak perlu harus ke kota lagi dalam pengelolaan dan kerja sama menerapkan sistem koperasi," kata dia.

Ia menyampaikan saat ini ada sekitar 1.000 nagari di Sumbar dan jika 10 persen saja siap bekerja sama mendirikan Nagari Mart itu sudah luar biasa.

Baca Juga: Selama Berpuasa tak Hanya Menahan Lapar dan Haus, Inilah 5 Hal yang Harus Ditahan Saat Berpuasa

Sejalan dengan itu Ketua Kadin Sumbar, Ramal saleh menyampaikan saat ini terdapat 600 ribu pelaku UKM di Sumbar dan jika didukung dengan baik maka Sumbar sudah punya 10 persen wirausaha dibandingkan total penduduk.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA Sumatera Barat


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah