Ditengah Pandemi Ekonomi Mulai Bertahap Pulih, Pengamat: Meredanya Kasus COVID-19, Memuhlihkan Ekonomi

- 18 April 2021, 12:59 WIB
lustrasi pertumbuhan ekonomi
lustrasi pertumbuhan ekonomi /A Fauzi/nattanan23/pixabay.com

KABAR BESUKI - Piter Abdullah sebagai Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menilai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro yang diterapkan oleh pemerintah sejak 9 Februari 2021 lalu hingga saat ini, tidak menghentikan proses pemulihan ekonomi.

"Dengan meredanya kasus COVID-19 karena kebijakan PPKM, perekonomian justru secara bertahap bisa kembali pulih. Pemerintah memang harus mengutamakan pengendalian pandemi terlebih dahulu," kata Piter pada Minggu 18 April 2021 dilansir dari situs Antara.

Piter menjelaskan bahwa PPKM Mikro ditujukan untuk menurunkan penyebaran COVID-19. Oleh karena itu, lanjutnya, PPKM hendaknya dilihat dari dampaknya terhadap penyebaran COVID-19 itu sendiri.

Baca Juga: Mantan Petinju Indonesia Albert Papilaya Meninggal Dunia, Wartawan Senior dan Stafsus Menpora Turut Berduka

Baca Juga: Tercatat 2.511 Rumah di Lumajang Rusak dan Menimbulkan Korban Akibat Gempa yang Berpusat di Kabupaten Malang

Baca Juga: Murah dan Terjangkau, Bahan Ini Dipercaya dapat Membuat Wajah Glowing Alami Tanpa Skincare

"Kita patut mensyukuri selama dua bulan terakhir kasus COVID-19 terus menurun. Setelah sempat mengalami peningkatan yang tinggi hingga belasan ribu kasus baru per hari, sekarang jumlah kasus mereda hingga 4 ribuan kasus baru. Penurunan ini tidak bisa dilepaskan dari kebijakan PPKM," ujar Piter.

Sementara dari sisi ekonomi, proses pemulihan ekonomi masih berlanjut dan beberapa indikator mengkonfirmasi hal tersebut.

"Seperti Indeks PMI selama tiga bulan terakhir di zona ekspansi. Penjualan kendaraan bermotor pada bulan Maret bahkan meningkat sangat besar dipicu kebijakan stimulus pelonggaran PPnBM. Diperkirakan demikian juga dengan penjualan properti," imbuh Piter.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listyanto menjelaskan secara umum saat ini memang benar adanya peningkatan optimisme terhadap perekonomian domestik.

Indeks Prompt Manufacturing Index (PMI) juga meningkat pada Maret 2021, terutama untuk sektor makanan karena mengantisipasi peningkatan permintaan puasa dan Lebaran.

Baca Juga: Olahraga Setelah Divaksin, Bolehkah? Ini Kata Para Dokter Ahli

Baca Juga: China dan AS Jalin Kerjasama, Kali Ini di Bidang Perubahan Iklim!

"Sejak PPKM Mikro, kasus COVID-19 relatif menurun, meskipun saat ini masih di 6.000-an positif COVID-19 per hari. Kalau dikaitkan dengan pemulihan ekonomi, pengendalian dan percepatan vaksinasi memang masih jadi faktor utama agar optimisme perekonomian tetap dalam track meningkat," tutup Eko.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x