Berpuasa Efektif Menahan Diri dari Hoaks, Begini Kata Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

- 24 April 2021, 02:44 WIB
Ilustrasi Hoax
Ilustrasi Hoax /Rizqi Arie Harnoko/PIXABAY/geralt

KABAR BESUKI - Guru Besar Psikologi Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Achmad Mubarok mengatakan bahwa berpuasa di bulan Ramadhan dapat menjadi sarana efektif untuk menahan diri dari hoaks.

Dia mengatakan bahwa puasa yang sesungguhnya adalah ketika yang menjalankannya tidak hanya mampu menahan lapar dan dahaga saja, tetapi juga ketika seseorang mampu menahan diri dari melakukan berbagai perbuatan tercela.

Menurutnya, ada tiga tingkatan orang yang menjalankan ibadah puasa khususnya di bulan Ramadhan sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari ANTARA.

Baca Juga: Tak Hanya Dinilai Sebagai Ibadah, Tidur Siang Saat Puasa Ternyata Berikan Manfaat Baik untuk Kesehatan Tubuh

Pertama, puasa orang awam yakni puasanya orang yang hanya mampu menahan lapar dan haus serta beberapa hal lainnya yang membatalkan puasa (misalnya muntah dengan sengaja).

"Nah, selama puasa ini biasanya mereka tetap menyebarkan berita hoaks, adu domba orang. Jadi puasa itu hanya tidak makan dan tidak minum. Itu nilai puasa yang paling rendah dan masyarakat kita masih banyak yang di situ," kata Achmad sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari ANTARA pada Jumat, 23 April 2021.

Kedua, puasa khusus yakni puasa yang tak hanya menahan lapar dan haus melainkan menahan diri dari seluruh tindakan yang tak pantas untuk dilakukan.

Baca Juga: Sibuk Jadi Ibu dan Wanita Karir, Begini Cara Raisa Mengatasi ‘Burn Out’ Saat Berpuasa di Tengah Pandemi

Idealnya, puasa yang berkualitas adalah puasa yang mampu mencegah seseorang dari segala perbuatan tercela, salah satunya adalah menyebar hoaks.

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah