Jangan Lewatkan, Fenomena Supermoon ‘Pink Moon’ yang Akan Terjadi Pada 27 April 2021 dan Cara Melihatnya

- 24 April 2021, 05:08 WIB
Ilustrasi supermoon
Ilustrasi supermoon /Rianti S/pexels.com/Radovan Zierik

KABAR BESUKI - Sebuah fenomena luar angkasa yang akan terjadi di akhir April adalah Supermoon atau Super Pink Moon. Supermoon pada April ini adalah fenomena bulan purnama pertama, dari dua fenomena Supermoon yang akan terjadi di tahun 2021.

Dikutip Kabar Besuki dari laman Facebook LAPAN RI, puncak purnama akan terjadi pada Selasa 27 April pukul 10.31.29 WIB dengan jarak geosentris 357.616 km yang terletak di konstelasi Libra. Kemudian perigee Bulan akan terjadi pada pukul 22.29.48 WIB dengan jarak geosentrik 357.378 km.

Fenomena purnama ini disebut sebagai Bulan Super atau Supermoon karena jaraknya yang cukup berdekatan dengan titik perigee. Perigee sendiri adalah istilah yang mengungkapkan gambaran jarak terdekat Bulan terhadap Bumi.

Baca Juga: Hati-Hati! Bahaya Makanan Manis Mengincar Kesehatan, Bisa Memicu Penuaan Dini Hingga Berisiko Kerusakan Ginjal

Supermoon ini dikatakan akan tampak 30 persen lebih terang dan 14 persen lebih besar dari bulan purnama yang terjadi biasanya.

Menurut NASA, Supermoon yang kedua akan terjadi pada bulan Mei. Kedua fenomena tersebut yang terjadi pada April dan Mei akan serupa dengan ukuran dan kecerahan yang hampir sama.

Pink Moon atau Bulan Merah Muda sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bulan purnama yang terjadi pada April. Julukan itu berasal dari bunga musim semi yang berwarna merah muda yang ditemukan di Amerika Utara.

Meski disebut Pink Moon, bulan purnama ini tidak akan benar-benar berwarna merah muda namun akan berwarna agak oranye.

Baca Juga: Sejumlah Psikolog Mengklaim Hedonisme Sangat Bermanfaat untuk Kesehatan Mental, Benarkah?

Secara umum, supermoon mengacu pada bulan purnama yang terjadi ketika bulan berada dalam jarak 90% dari perigee titik orbit bulan yang membuatnya paling dekat dengan Bumi.

Orbit 27 hari bulan mengelilingi bumi terlihat seperti elips, bukan lingkaran. Hal itu terjadi karena gravitasi dari matahari dan bumi yang mendorong dan menarik bulan saat bergerak melalui ruang angkasa.

Sehingga akan ada waktu dimana bulan berada di titik terjauh atau berada di titik terdekat dari planet Bumi. Ketika Bulan berada di titik terdekat, hal inilah yang menyebabkan fenomena Supermoon.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Inilah Kelebihan Sedotan Stainless Steel yang Sangat Ramah Lingkungan

Saat bulan mencapai perigee, ia berada dalam jarak 360.493 km dari Bumi. Perbedaan jarak itu akan membuat supermoon tampak lebih cerah dan lebih besar dari bulan purnama biasanya, meskipun perubahannya sulit dideteksi dengan mata telanjang.

Menurut NASA, fenomena ini bisa terjadi beberapa kali dalam setahun. Namun NASA juga mengumumkan jika di tahun 2021 hanya akan ada 2 fenomena Supermoon.

Untuk melihat supermoon terbaik, para ahli merekomendasikan untuk pergi ke luar baik tepat setelah bulan terbit, saat bulan rendah, atau saat bulan terbenam. Bulan purnama yang lebih tinggi di langit terlihat lebih redup dan lebih kecil dari bulan yang dekat ke cakrawala.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: NASA


Tags

Terkini