Investigasi sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab tenggelamnya kapal selam itu, tetapi kepala angkatan laut mengatakan kepada wartawan bahwa dia mengesampingkan kesalahan manusia, dengan mengatakan bahwa prosedur yang benar telah diterapkan ketika kapal selam itu terjun.
Upaya akan dilakukan untuk mengangkat kapal selam tetapi karena jarangnya operasi semacam itu, dia mengatakan militer belum menentukan bagaimana mereka akan melakukannya.
Kapal selam Indonesia hilang pada hari Rabu saat mengikuti latihan torpedo di perairan Bali utara.
Pihak militer sebelumnya berasumsi bahwa kapal selam tersebut mengalami pemadaman listrik. Dalam kondisi itu, kapal selam bisa saja kehabisan oksigen pada hari Sabtu pukul 03.00.
Baca Juga: Diduga Tengah Buat Konten ABG Ini Nyaris Tertabrak Kereta Api, Bahkan tak Menyadari saat KA Melintas
Dalam keterangannya, hari Minggu, Presiden Joko Widodo mengatakan: "Tragedi ini mengejutkan kita semua. Bukan hanya keluarga 53 ABK dan TNI AL, tapi juga seluruh rakyat Indonesia."
“Kami semua, rakyat Indonesia, ingin menyampaikan kesedihan kami… terutama kepada keluarga. Mereka adalah putra-putra terbaik Indonesia, para patriot terbaik”.
Menteri Senior Singapura Teo Chee Hean pada hari Minggu menyatakan "belasungkawa yang terdalam" atas hilangnya kapal dan awaknya.
"Sebagai sesama perwira angkatan laut, kami sedih karena tim penyelamat kami tidak dapat menyelamatkan para pelaut," kata Teo, yang pernah menjadi kepala angkatan laut Singapura sebelum terjun ke dunia politik.