Inilah yang Terjadi Jika Para Awak Anggota dari KRI Nanggala-402 Keluar dari Kapal, Bak Diinjak 100 Ekor Gajah

- 27 April 2021, 16:50 WIB
Foto: Pecahan Kapal Selam KRI Nanggala-402
Foto: Pecahan Kapal Selam KRI Nanggala-402 /Dicky S/Instagram/@mbahmijan

KABAR BESUKI - Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di kedalaman 838 meter ini pun membuat kecil kemungkinan para awak KRI dapat diselamatkan.

Di tengah insiden kapal selam itu, sebagian publik pun bertanya-tanya soal nasib 53 awak kapal. Mengapa awak kapal tidak keluar dan berenang menyelamatkan diri dari kapal yang tenggelam?

Orang awam mungkin berpikir, ketika terjadi kecelakaan dan saat hilang kontak, mengapa para awak KRI tak langsung menyelamatkan diri saja dan berenang menuju permukaan laut.

Baca Juga: Puasa Jadi Susah BAB? Simak Cara Ampuh Lancarkan BAB di Bulan Puasa

Dikutip Kabar Besuki dari Antara, kenyataannya tak sesimpel dan semudah itu untuk menyelamatkan diri bagi para awak Kapal Selam KRI Nanggala-402.

Jika awak kapal membuka pintu kapal selam pada kedalaman tersebut, air akan memasuki kapal dengan sangat cepat dan membanjiri kapal dalam hitungan detik.

Perlu diketahui, bahwa semakin dalam kamu menyelam ke bawah laut, maka semakin besar pula tekanan yang dirasakan. 

Baca Juga: Hasil Penelitian: Pria Ternyata Lebih Susah Move On Dibanding Wanita, Ini Alasannya

Menurut keterangan lembaga penelitian National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), tekanan air akan bertambah 1 atmosphere (atm) setiap kita turun 10 meter ke bawah laut. Satu atm setara dengan daya 10.332,27 kg/m2.

Jika awal kapal memutuskan keluar di kedalaman 700 meter, maka air akan memenuhi ruang kosong kapal hanya dalam hitungan detik. 

Jika dalam kedalaman rendah, awak kapal masih mungkin menahan tekanan air yang masuk dan berenang ke luar.

Namun perlu diketahui bahwa tekanan air akan meningkat sebanyak 1 atm setiap kedalaman 10 meter. Maka, jika tekanan di udara adalah 1 atm, tekanan di kedalaman 700 meter akan berada di angka 70 atm. Sementara manusia hanya bisa bertahan pada sekitar 3 sampai 4 atm.

Baca Juga: Pasca Tenggelamnya KRI Nanggala-402, TNI Bantah Kapal Kelebihan Muatan: Itu Sama Sekali Tak Berdasar

Sehingga berenang dalam kedalaman 700 meter dinilai mustahil bagi manusia karena tekanannya akan sama seperti diinjak 100 ekor gajah di kepala.

Saat air masuk ke kapal selam, kurang dari hitungan detik gendang telinga akan pecah, paru-paru akan termampatkan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa lalu pecah, selanjutkan akan diikuti oleh pembuluh darah dan organ seluruh tubuh yang ikut hancur.

Sehingga membuka pintu kapal selam dan berenang keluar adalah hal yang mustahil kecuali kapal selam tersebut masih berada di kedalaman dangkal.

Namun waktu adalah musuh dalam penyelamatan kapal selam.

Baca Juga: Awas Kepincut! 5 Zodiak Ini Paling Jago Merayu dan Mudah Memikat Hati Orang Lain

Awak kapal harus segera diselamatkan sebelum persediaan oksigen habis dan sebelum mereka terjangkit penyakit akibat banyak menghirup karbon dioksida dalam kapal yang tenggelam.

Sementara itu, Mantan Komandan KRI Nanggala-402 Letnan Kolonel Laut Ansori menyebut, kapal selam KRI Nanggala memiliki alat keselamatan yang dibutuhkan.

"Jadi di kapal selam alat keselamatan sudah lengkap dan sesuai dengan standar internasional yang diperlukan oleh seluruh kapal selam-kapal selam di dunia," kata Ansori di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai Bali.

Hingga saat ini, para ilmuwan memang belum mencari tahu seberapa kuat tubuh manusia mampu menahan daya tekan air di bawah laut. 

Baca Juga: Suporter Persija Berkumpul Rayakan Kemenangan, Polda Metro Jaya Panggil Ketua Jakmania untuk Klarifikasi

Namun, kedalaman 838 meter di bawah laut sangat jauh dibandingkan rekor selam terdalam yang mampu dilakukan manusia.

Tekanan air yang luar biasa besar di bawah laut diprediksi bakal menekan tubuh orang, menyebabkan setiap ruang yang berisi udara di tubuh, seperti paru-paru menjadi runtuh. 

Inilah salah satu kemungkinan kenapa kru kapal Nanggala tidak keluar menyelamatkan diri saat kapal bermasalah.

Baca Juga: Jangan Kalap! Inilah Tips Mengatur Pengeluaran Belanja Online Agar Tidak Boros dan Bikin Kantong Jebol

Hal ini juga diungkapkan oleh Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi. Ia mengatakan, jika posisi kapal berada di kedalaman lebih dari 500 meter di bawah permukaan laut, maka keputusan untuk keluar kapal adalah hal konyol.

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

x