Mantan Komandan KRI Nanggala 402 Jelaskan Latihan yang Dijalani oleh Awak Kapal Selam Ketika Bertugas

- 5 Mei 2021, 08:49 WIB
Foto: KRI Nanggala 402
Foto: KRI Nanggala 402 /Rianti S/Instagram: @prabowo

KABAR BESUKI - Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 hingga kini masih menyisakan duka mendalam pada masyarakat Indonesia.  

Segala upaya dikerahkan oleh TNI dan pemerintah untuk dapat menarik kembali kapal selam yang telah menggugurkan 53 prajurit Hiu Kencana TNI AL.

Namun, setiap calon awak kapal sebelum bertugas akan menghadiri sekolah kapal selam terlebih dahulu dimana mereka akan ditempa dan dilatih untuk menghadapi situasi bahaya di bawah permukaan laut.

Baca Juga: Lucinta Luna Ngaku Bayinya Sudah Mulai Menendang, Ivan Gunawan: yang Nendang Syamsir Alam Pasti Ga Sakit

Hal ini disampaikan langsung oleh Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, S.E., M.M., dimana ia pernah menjadi komandan KRI Nanggala 402 pada tahun 2004.

Seperti dikutip Kabar Besuki dari Podcast dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, Ali menjelaskan mengenai hal-hal yang dialami para awak kapal selam untuk mempersiapkan mental mereka menghadapi penugasan di bawah permukaan laut.

Ketika kapal selam mengalami black out, para awak kapal sudah dilatih untuk tetap dapat bekerja didalam kegelapan.

"Seluruh awak kapal selam itu pada saat dia sekolah kapal selam, dia dilatih dengan mata tertutup untuk memegang katup-katup," kata Ali.

Baca Juga: 17 Titik Perbatasan di Kota Surabaya Disiagakan TNI dan Polri, Sebanyak 411 Petugas Gabungan akan Dikerahkan

Ia juga melanjutkan jika awak kapal telah dilatih untuk mengenali jenis-jenis katup seperti katup pengembusan dan katup TPP. 

Selain itu setiap katup juga memiliki bentuk yang berbeda agar memudahkan awak kapal mengenali jenisnya meskipun tidak memiliki akses cahaya yang memadai.

"Jadi dengan meraba itu dia tahu, ini katup apa dan fungsinya untuk apa," jelas Ali.

Deddy kemudian menanyakan bagaimana reaksi awak kapal ketika terjadi suatu error atau permasalahan dalam kapal selam. Karena secara umum orang biasa pasti akan merasa panik dan takut ketika menghadapi bahaya semacam itu.

"Jangan sampai panik. Karena kan kita dilatih sebenarnya. Pada saat kita berlayar, kita keluar dari pangkalan kita pasti melatihkan peran peninggalan. Itu rutin," jelas Ali.

Latihan peran peninggalan ini adalah pelatihan ketika kapal dianggap mengalami keadaan darurat dan tidak bisa dikendalikan lagi.

Baca Juga: Sosok Wanita Ini Muncul dan Dikabarkan Dekat dengan Kaesang Pangarep Usai Bersama Nadya Arifta, Siapa Itu?

Awak kapal juga setiap pagi akan dibangunkan dengan alarm untuk menghadapi latihan kedaruratan baik untuk antisipasi permasalahan seperti kebocoran, kebakaran, dan lain sebagainya.

Ia menjelaskan jika itu adalah latihan wajib agar setiap  awak kapal selalu alert atau waspada menghadapi situasi-situasi genting dan darurat.

"Setiap kapal itu bergerak, setiap bangun pagi kita latihkan peran. Untuk melatih alertness (kewaspadaan) dari para pengawak kapal selam," jelasnya.

Cara ini dilakukan untuk melatih para awak kapal mengontrol dan mengatasi rasa takut dan kepanikannya. 

Namun Ali juga menambahkan jika setiap kedaruratan akan selalu ada jalan keluar untuk menyelamatkan atau mengamankan kapal selam yang mereka awaki, jika hal yang terkendala adalah faktor internal.

Baca Juga: Jangan Bandel, Ini Risiko yang Mungkin Akan Terjadi Jika Anda Tetap Nekat Mudik di Tengah Pandemi

"Faktor internal seperti kerusakan mesin, kerusakan teknis, ada terjadi kebakaran, kecerobohan seperti itu misalnya. Kalau eksternal kita agak sulit," ujarnya. 

Salah satu faktor eksternal yang disebutkan disini adalah ketika terjadi Internal Solitary Waves, salah satu dugaan penyebab tenggelamnya KRI Nanggala-402.

Internal wave ini bisa memberikan pengaruh yang besar bagi kapal selam. Fenomena ini tidak terlihat di permukaan air, namun mulai dari belasan hingga ratusan meter maka dampak internal solitary wave ini akan sangat terasa.

Menurut teori, internal wave ini dapat menarik kapal ke dalam laut dengan lebih cepat.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube


Tags

Terkini

x