“Saya harapkan tidak diyakini sepenuhnya, karena saya khawatir apa yang diberitakan media ini, ada maksud-maksud tertentu, dan tendensius sekali. Untuk menyudutkan institusi TNI AL,” ujar Asrena Kasal Muhammad Ali.
“Tidak ada kepentingan-kepentingan politik, disinilah media harus menyampaikan secara netral, jangan ada kepentingan perorangan, kepentingan golongan, dan jangan sampai ada seseorang yang memanfaatkan dari tragedi kecelakaan KRI Nanggala-402 berupa keuntungan dan popularitas serta dikaitkan dengan kondisi salah satu perwira kapal selam TNI AL,” sambung Asrena Kasal.
Selain itu, konferensi pers tersebut juga nampak dihadiri Kadispenal Laksma TNI Julius Widjojono, Karumkital dr. Mintohardjo Kolonel Laut (K) dr. Gigih Imanta, serta dokter pribadi Kolonel Iwa yakni Mayor Laut (K) dr. I Made Budi Wirawan.
Perlu diketahui, sebelumnya telah beredar terkait Kolonel Iwa Kartiwa mengalami sakit berdasarkan cerita dari mantan Kapolda Jawa Barat Irjen (Purn) Anton Charliyan, yang adalah kakak kandungnya.
Menurut Anton, adiknya sakit parah akibat mengisap terlalu banyak zat besi selama puluhan tahun bertugas sebagai pasukan khusus kapal selam, selain itu kondisi ini tidak hanya dialami oleh adiknya. Menurutnya juga memaparkan hampir semua anggota pasukan khusus kapal selam mengalami hal yang sama.
Kembali menurut Anton, Kolonel Iwa dengan teman-temannya dikala dulu selepas tugas, biasanya menceritakan pengalaman menjadi pasukan khusus kapal selam.
Anton mengatakan, adiknya dan para personel kapal selam selalu cerita tentang bahaya yang dihadapi dalam bertugas, misalnya, saat mesin mati dalam beberapa menit dan tidak bisa menyala, bisa berakibat fatal terhadap keselamatan semua awak kapal selam.***