"Presiden Biden memiliki kekuatan politik dan otoritas moral untuk menghentikan ketidakadilan ini. Kami mendesak dia untuk berdiri di sisi korban dan bukan yang menyebabkan korban," lanjutnya.
Gedung Putih sendiri sejak era Bill Clinton menjabat sebagai Presiden AS memiliki agenda tahunan dimana mereka akan melaksanakan Open House untuk merayakan hari raya Idul Fitri.
Baca Juga: Apa Itu Toxic Productivity? Para Ahli Ungkap Dampak Negatif yang Akan Terjadi dan Cara Mengatasinya
Open House tersebut biasanya didatangi oleh setiap Muslim Amerika setelah ibadah puasa di bulan Ramadhan telah berakhir.
Perayaan Idul Fitri di Gedung Putih sempat terhenti semenjak Donald Trump menjabat sebagai presiden.
Namun di pemerintahan Biden yang baru ini, ia berjanji akan kembali menggelar acara perayaan Idul Fitri selama ia menjabat sebagai presiden.
Joe Biden sendiri menjadi tuan rumah perayaan Idul Fitri di Gedung Putih yang diselenggarakan secara virtual karena pandemi.
Namun atas dukungan AS terhadap Israel, kelompok Muslim di AS telah memboikot perayaan tersebut.
Kritik terhadap pemerintahan Biden terus berdatangan dengan mendesak Joe Biden menekan PM Israel, Benjamin Netanyahu untuk menghentikan serangan militernya.