Network
"THR idak ada yang kita tunda itu tidak ada, jadi semua muter balikkan masalah. Selama 30 tahun juga kita bayar sesuai kewajiban, sesuai peraturan pemerintah, nggak ada itu," imbuhnya.
Ancaman pemboikotan produk PT Indomarco Prismatama (Indomaret). Ancaman ini dipicu oleh tindakan Indomaret yang menjadikan anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Anwar Bessy sebagai tersangka karena menuntut Tunjangan Hari Raya (THR) Idulfitri 2020.
Permasalahan tersebut berawal dari desas-desus akan adanya pemotongan THR yang dilakukan manajemen Indomaret menjelang lebaran tahun 2020.
Pada saat itu, Anwar Bessy yang notabene seorang sopir pengiriman barang-barang ke gerai ndomaret bersama ratusan buruh yang lain berkumpul lalu melakukan protes kepada manajemen Indomaret mengenai adanya pemotongan THR.
Baca Juga: Arya Saloka Mengaku Dirinya ‘Kembaran’ Ali Syakieb: Ga Apa Dong Dimiripin Sama Orang Ganteng
Aksi protes itu berlangsung selama 2 hari, yakni 8 Mei dan 11 Mei 2020 berlokasi di Distribution Center (DC) Ancol, Jalan Ancol Barat 7 No 2 Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.
Pada hari ketika aksi itu dilakukan, ada gypsum yang rusak. Namun, kerusakan itu tidak direncanakan sebelumnya oleh Anwar Bessy dan cenderung terjadi tanpa kesengajaan. Tetapi, pihak Indomaret justru memperkarakan hal ini dengan serius.
Hanya karena kejadian itu, ia langsung diproses ke jalur hukum dan masuk ke Pengadilan di Jakarta Utara.
"Anwar Bessy langsung diproses pidana dan sekarang sudah masuk ke pengadilan di Jakarta Utara dan sidangnya dua kali, besok 18 Mei itu sidang yang ketiga," ujar Presiden FSPMI Riden Hatam Aziz.
Baca Juga: Seleksi CPNS 2021, Kejaksaan RI buka 4.148 Formasi, Simak Persyaratan dan Posisi Jabatannya
