KABAR BESUKI - Israel memiliki sistem pertahanan udara Iron Dome yang kabarnya berhasil melenyapkan ratusan roket Hamas pada pekan lalu.
Jadi Indonesia juga punya sistem pertahanan udara, lho. TNI AU memiliki ‘kubah besi’ yang disebut National Surface-to-Air Missile System (NASAMS). Kekuatan NASAMS tak main-main lho.
NASAMS memang sangat jauh dari Multilayer Iron Dome, namun sistem pertahanan udara besutan Kongsberg Norwegi ini bukan satu-satunya yang digunakan Indonesia.
Di kelas yang sama dengan Amerika Serikat, cukup menggunakan NASAMS untuk melindungi objek viral negara Paman Sam.
NASAMS merupakan sistem pertahanan udara terintegrasi yang menggunakan peluru kendali (peluru kendali) sebagai alat penghancur sasaran di udara, dengan dukungan radar dan pos komando sebagai alat pendeteksi dan eksekusi sasaran.
NASAMS memiliki jangkauan 50 hingga 70 km dan dapat memantau, mengidentifikasi, dan menghilangkan target secara global berupa jet tempur, helikopter, rudal jelajah, dan drone (UAV) secara global.
Dikutip Infokomando, TNI AU menyukai Nasams ini karena bisa diintegrasikan ke dalam rudal yang digunakan para pejuang TNI AU.
“NASAMS bukan sistem Hanud kaleng-kaleng lho, karena di AS sana Sista ini digunakan untuk menjaga obyek vital di Washington DC, termasuk Gedung Putih,” tulis akun Instagram dengan nama pengguna @Infokomando.
Kini di Indonesia, NASAMS ditempatkan di Teluk Naga, Tangerang di bawah kendali TNI AU sebagai payung ibu kota. TNI Angkatan Udara ternyata tidak hanya senang dengan NASAMS.
TNI Angkatan Udara telah menyatakan bahwa NASAMS adalah sistem pertahanan udara jarak menengah, sedangkan dalam rencana jangka panjang TNI AU berencana untuk memperoleh sistem pertahanan udara jarak jauh.
Masuknya NASAMS untuk memperkuat sistem pertahanan udara Indonesia tidak lepas dari terbatasnya jumlah pesawat serang dan minimnya rudal jarak menengah.
Inilah mengapa sistem pertahanan udara NASAMS mengisi kelemahan ini. Kehadiran NASAMS baru beberapa tahun terakhir ini menggantikan sistem pertahanan udara veteran.
Sebelumnya untuk sistem pertahanan udara, TNI memiliki rudal (misil) SAM 75 buatan Uni Soviet.
Rudal SAM 75 siap mendukung rencana Operasi Trikora. Rudal ini telah digunakan oleh TNI AU sejak tahun 1960.
Dengan memiliki rudal SAM 75 ini, Indonesia dihormati oleh musuh hingga dijuluki Macan Asia.***