Secara ilmiah, ia mengatakan adanya gerhana bulan juga menjadi pembuktian bahwa pengetahuan manusia terhadap posisi benda-benda langit itu benar adanya.
Peneliti atau astronom mampu memprediksi keberadaan benda-benda langit, karena pergerakannya sudah pasti dan benar adanya.
Baca Juga: Pesta Miras di Barbershop, Seorang ABG di Banyuwangi Diduga Setubuhi Anak Bawah Umur
"Ada keteraturan dalam dinamika benda-benda langit, khususnya pergerakan Matahari, Bulan dan Bumi," kata Zam-zam.
Ia menantang masyarakat untuk membuktikannya dengan melihat apakah detik-detik peristiwa gerhana bulan merah super yang besok terjadi sesuai prediksi para peneliti atau astronom.
"Kita buktikan saja nanti, (prediksi) yang kita punya apakah benar tepat peristiwanya di pukul 18.18 WIB. Itu salah satu bukti ilmiah dari fenomena gerhana ini," ujar dia.
Baca Juga: Bulan Kelahiran Ternyata Bisa Ungkap Sifat Asli Seseorang, Simak Ulasannya
GBT yang terjadi pada Rabu 26 Mei 2021, sangat spesial karena beriringan dengan terjadinya Perige, yakni ketika Bulan berada di jarak terdekatnya dengan Bumi.
Sehingga satelit alami Bumi itu akan tampak merah karena pembiasan cahaya Matahari oleh lapisan atmosfer Bumi, sehingga GBT kali ini disebut Bulan Merah Super atau Super Blood Moon.***