Sebanyak 8 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinovak Kembali Tiba di Indonesia, Pemerintah Jamin Kebutuhan Stok

- 26 Mei 2021, 20:56 WIB
Ilustrasi vaksin
Ilustrasi vaksin /REUTERS/Essi Lehto

KABAR BESUKI - Sebanyak 8 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac kembali tiba di Indonesia pada Selasa, 25 Mei 2021. 

Vaksin Sinovac ini tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, sekira pukul 07.59 WIB, menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA-891. 
 
Secara keseluruhan, kedatangan vaksin ini merupakan kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-13 sejak 6 Desember 2020.
 
Baca Juga: Bertepatan dengan Hari Raya Trisuci Waisak, Bupati Banyuwangi Promosikan Batik Bermotif Ajaran Buddha

“Pada pagi hari ini, kita menyaksikan kedatangan vaksin Covid-19 yaitu vaksin Sinovac sebanyak 8 juta dosis dalam bentuk bulk,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto dalam keterangannya di lokasi kedatangan vaksin, seperti dilansir Kabar Besuki dari laman resmi Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesi.

Secara keseluruhan, Indonesia telah mendatangkan 83,9 juta dosis vaksin yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat.

“Vaksin yang sudah kita terima sampai saat ini adalah vaksin jadi Sinovac 3 juta dosis, AstraZeneca 6,4 juta dosis, Sinopharm 1 juta dosis, dan kedatangan vaksin Sinovac pada hari ini sebanyak 8 juta dosis,” ucap Airlangga.
 
 
Pemerintah berupaya untuk selalu menjaga ketersediaan stok vaksin agar pelaksanaan vaksinasi sesuai dengan target tahapan yang telah ditetapkan. 
 
Pemerintah juga memastikan bahwa vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat aman dan berkhasiat.

“Pemerintah selalu memastikan keamanan (safety), mutu (quality), dan khasiat (efficacy) vaksin, sehingga masyarakat tidak perlu ragu dalam menerima vaksin,” tuturnya.

Vaksin-vaksin tersebut sebelumnya telah melewati proses evaluasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang sudah mendapat pertimbangan dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan para ahli.
 
Baca Juga: Wakil Duta Besar RI untuk India Meninggal Karena Covid-19, Sempat Dirawat di Rumah Sakit

“Untuk mencapai herd immunity dibutuhkan 70 persen penduduk atau sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia perlu divaksinasi. Semakin cepat, semakin baik,” ujar Menko Perekonomian.

Secara keseluruhan, vaksin telah diberikan kepada tenaga kesehatan sebanyak 1,5 juta dosis pada dosis pertama dan 1,4 juta dosis vaksin pada dosis kedua, untuk lansia sebanyak 3,1 juta dosis vaksin pada dosis pertama dan 2,1 juta dosis vaksin pada dosis kedua, serta petugas publik sebanyak 10,4 juta dosis pada dosis pertama dan 6,5 juta dosis pada dosis kedua.

“Pelaksanaan vaksinasi bagi lansia relatif lambat dari target yang telah ditetapkan, sehingga pemerintah akan terus melakukan langkah-langkah percepatan,” jelas Airlangga.
 
Baca Juga: Pakar Media Sosial Eko Kuntadhi Sebut 51 Pegawai KPK yang Tidak Lolos TWK Harus Segera Dipecat

Untuk mempercepat tercapainya herd immunity, pemerintah segera memulai vaksinasi tahap ketiga yaitu bagi masyarakat rentan dengan beberapa kriteria yang diperhatikan, seperti aspek geospasial dengan angka kejadian Covid-19 dan aspek sosial ekonomi.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: setneg.go.id


Tags

Terkini

x