Masyarakat yang Percaya Jokowi dan Makruf Mulai Naik, Hasil Survei Katakan Sentuh Angka 80,2 Persen

- 26 Mei 2021, 22:11 WIB
Hasil survei Y-Publica terkait dengan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf
Hasil survei Y-Publica terkait dengan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf /Tangkap layar situs Antara

KABAR BESUKI - Survei yang diadakan oleh Y-Publica memperlihatkan hasil tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden dan Wakilnya mencapai angka 80,2 persen.

"Tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi menembus 80 persen, atau mencapai posisi tertinggi dalam setahun terakhir," ujar Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu.

Beberapa waktu lalu, dikabarkan sempat turun pada survei bulan Juli 2020, kepuasan publik terhadap Jokowi terus bergerak naik.

Baca Juga: Warga Korsel Akan Lepas Masker, Juli Mendatang Hal Itu Mulai Terealisasi

Namun sebaliknya, publik yang merasa tidak puas terus berkurang, kini hanya sebanyak 17,0 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 2,8 persen.

Dilansir dari situs Antara, kata Rudi, tingginya kepuasan publik tidak bisa dilepaskan dari berbagai jurus yang diambil Presiden Jokowi, khususnya dalam menangani pandemi COVID-19 dan dampak ekonomi yang timbul.

Kurva kasus COVID-19 telah mencapai puncak dan bergerak turun sejak Februari 2021. Penurunan tersebut terjadi di tengah bayang-bayang gelombang kedua yang melanda India dan lonjakan kasus di negara-negara kawasan.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Somay, Jajanan Favorit Sejuta Umat

Indonesia juga relatif memimpin dalam upaya vaksinasi jika dibanding dengan negara jiran di ASEAN. Hubungan diplomasi yang terjalin baik dengan negara-negara produsen vaksin membuat pemerintah lebih awal mendatangkan stok vaksin ke dalam negeri.

Namun, kata Rudi, pertumbuhan ekonomi terus bergerak naik meskipun masih berada dalam zona negatif. Sejak pandemi COVID-19 melanda, ekonomi anjlok dan Indonesia masuk ke jurang resesi.

"Kini pelan-pelan Indonesia telah bangkit dengan pertumbuhan Kuartal I 2021 sebesar -0,74 persen," jelasnya.

Baca Juga: Simak 9 Fakta-fakta Unik Mengenai Gerhana Bulan yang Jarang Orang Ketahui

Selanjutnya, Rudi mengatakan, ancaman gelombang kedua COVID-19 tidak dapat diremehkan. Lebih-lebih dengan munculnya varian virus yang lebih berbahaya seperti dari India.

"Pemerintah diharapkan tidak kendor, termasuk upaya larangan mudik baru-baru ini," jelas Rudi.

Demikian pula, dengan upaya pemulihan ekonomi yang masih dibayang-bayangi pandemi.

"Di tengah optimisme dalam sejumlah proyeksi ekonomi 2021, publik masih mempertanyakan target tinggi pertumbuhan 7—8 persen pada Kuartal II 2021," pungkasnya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini