Arab Saudi Larang Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat dari Maskapai Negara Israel, Apa Penyebabnya?

- 27 Mei 2021, 20:30 WIB
Pesawat Terbang
Pesawat Terbang /Lars_Nissen/free-photos/Pixabay

KABAR BESUKI - Sebuah maskapai penerbangan Israel pada Selasa, 25 Mei 2021 terpaksa membatalkan penerbangan ke Dubai, setelah gagal mendapatkan izin untuk terbang melalui wilayah udara Saudi. 

Alasan penolakan Saudi untuk memberikan izin penerbangan Israel masih belum diketahui.
 
Hal ini lantas mendorong maskapai tersebut untuk membatalkan penerbangannya antara Tel Aviv dan Dubai pada Selasa 25 Mei 2021.
 
 
Israir maskapai terbesar kedua Israel mengalami penundaan terbang di bandara Ben Gurion Tel Aviv setelah otoritas wilayah udara Saudi menolak izin pesawat untuk terbang di atas wilayah kaya emas tersebut
 
Penerbangan lima jam ke Dubai, yang rencananya lepas landas pada pukul 09.00 waktu setempat, akhirnya dibatalkan dan penumpang dipulangkan.
 
Beberapa penumpang lantas dirujuk ke hotel, seperti dilansir Kabar Besuki dari middleeasteye, Kamis, 27 Mei 2021.
 
 
Namun, penerbangan dari dua maskapai penerbangan Israel lainnya, El Al dan Arkeia, telah disetujui untuk terbang di atas Arab Saudi pada Selasa 25 Mei sore dalam perjalanan ke dan dari Dubai.
 
Flightradar24, situs web pelacakan langsung penerbangan, menunjukkan bahwa tiga penerbangan saat ini dijadwalkan pada Kamis antara Tel Aviv dan Dubai, dioperasikan oleh Israir, FlyDubai, dan El Al.
 
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, pembatalan penerbangan Israir disebabkan oleh "kegagalan teknis", karena maskapai penerbangan Israel harus meminta izin dari otoritas wilayah udara Saudi sebelum perjalanan dimulai.
 
Pada September 2020, Arab Saudi mengumumkan akan mengizinkan penerbangan komersial antara Israel dan UEA untuk memasuki wilayah udaranya, keputusan yang mulai berlaku pada Desember 2020.
 
 
Untuk diketahui, tanpa menggunakan wilayah udara Arab Saudi, penerbangan antara Israel dan UEA akan sulit dan tidak berkelanjutan, karena membuat penerbangan menjadi delapan jam, bukan tiga jam.
 
“Tanpa menggunakan wilayah udara Arab Saudi, penerbangan antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) akan sulit dan tidak berkelanjutan,” sebut laporan Anadolu, Kamis 27 Mei 2021.
 
“Karena jika tidak melintasi wilayah udara Negeri Petrodolar, penerbangan dari Israel ke Dubei akan bertambah dari tiga jam, menjadi delapan perjalanan,” imbuh laporan itu.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Anadolu Agency middleeasteye


Tags

Terkini

x